SURABAYA – Pemain Persebaya Surabaya Francisco Rivera perlahan menunjukkan progres positif di BRI Aliansi 1 2024/2025. Meskipun di awal musim Lampau sebagai pemain terbaik musim sebelumnya ia menjadi sorotan sejak bergabung dengan Persebaya.
Kini dengan gaya bermain yang diracik Instruktur Persebaya Surabaya Paul Munster memaksanya melakukan penyesuaian besar. Mantan pemain Madura united itu harus lebih aktif bekerja sama dengan tim, meski perubahan ini membutuhkan waktu.
“Perlahan Rivera telah tampil lebih Berkualitas dan dia harus berlari lebih banyak. Mungkin di Madura United hanya menunggu di depan dan menunggu gol datang di sana. Di sini, Anda harus bekerja sebagai tim,” kata Instruktur asal Irlandia Utara itu.
Karena dia Ingin Francisco Rivera menjadi bagian dari sistem permainan yang mengedepankan kerja kolektif. Kagak Terdapat tempat Demi pemain yang hanya menunggu momen, Seluruh harus bergerak dan berkontribusi.
“Kagak Bisa hanya jalan-jalan, jadi dia bekerja Demi tim dan ya, dia punya kesempatan besar Demi mencetak gol,” imbuhnya.
Paul Munster mengakui adaptasi Francisco Rivera Kagak instan tapi progresnya sudah mulai terlihat. Dalam 11 laga yang sudah dijalani, ia telah mencatatkan dua assist. Tetapi, Nomor itu bukan satu-satunya ukuran. Kehadirannya di lini tengah mulai Membangun Kategori bola Persebaya lebih terstruktur dan Luwes dan optimistis dengan perkembangan pemainnya.
“Dia akan Maju membaik, tetapi perlahan-lahan. Saya Lagi bekerja keras untuknya agar dia Maju menjadi pemain lebih Berkualitas secara teknik. Dia Maju belajar dan menikmatinya, dan yang terpenting adalah kami menang,” tuturnya.
Begitu ini proses adaptasi Francisco Rivera menjadi tantangan baru dalam kariernya. Dia dituntut Demi berkembang menjadi pemain yang lebih komplet. Laga selanjutnya akan menjadi pembuktiannya dengan peran yang semakin matang Bisa Maju menjadi motor serangan Persebaya dan membantu tim meraih hasil terbaik.
“Karena tim ini Kagak memenangkan apapun musim Lampau dan dia datang dari tim peringkat kedua musim Lampau,” pungkas Paul Munster. ***
