Deretan Presiden yang Pernah Menghadapi Pemakzulan

Park Geun-hye dimakzulkan dari posisi presiden Korea Selatan di tahun 2017. (Anadolu Agency)

Jakarta: Pemakzulan, atau impeachment, adalah proses konstitusional Kepada menuntut seorang pejabat tinggi negara, seperti presiden, atas pelanggaran hukum, penyalahgunaan kekuasaan, atau tindakan lain yang dianggap melanggar kepercayaan publik. 

Proses ini umumnya dimulai dengan penyelidikan legislatif dan diakhiri dengan keputusan lembaga yudisial atau parlemen Kepada memberhentikan pejabat tersebut dari jabatannya. Pemakzulan sering kali menjadi ajang perdebatan sengit, karena melibatkan kepentingan politik, hukum, dan moral yang kompleks.

Di berbagai negara, pemakzulan mencerminkan ketegangan politik yang mendalam, seperti yang baru-baru ini terlihat di Korea Selatan. Presiden Yoon Suk-yeol menghadapi ancaman pemakzulan akibat keputusannya memberlakukan darurat militer, meski berhasil lolos dari mosi pemakzulan pada Desember 2024.

Berikut adalah daftar presiden yang pernah menghadapi pemakzulan:

Park Geun-hye

Park Geun-hye mencatat sejarah sebagai presiden Perempuan pertama Korea Selatan, tetapi karier politiknya berakhir dengan pemakzulan pada 2016. Skandal yang menjeratnya melibatkan sahabatnya, Choi Soon-sil, yang memanfaatkan Interaksi pribadi mereka Kepada mengumpulkan miliaran won dari perusahaan besar. 

Park juga didakwa menyalahgunakan kekuasaannya Kepada membantu Choi. Kasus ini memicu gelombang protes besar-besaran di Korea Selatan, dikenal sebagai Candlelight Protests, yang akhirnya menekan Mahkamah Konstitusi Kepada mengesahkan pemakzulan Park pada 2017. Park kemudian dijatuhi hukuman penjara 22 tahun sebelum mendapat grasi pada 2021.

Pedro Castillo

Pedro Castillo, mantan guru sekolah dasar dan pemimpin Perkumpulan pekerja, memenangkan kursi presiden Peru pada 2021 dengan janji membawa perubahan besar bagi rakyat miskin. Tetapi, setahun lebih kepemimpinannya, ia menghadapi tekanan besar karena dugaan korupsi, ketidakmampuan mengelola ekonomi, dan konflik dengan Kongres. 

Cek Artikel:  Enam Penduduk Vietnam Ditemukan Tewas di Bilik Hotel di Bangkok

Pada Desember 2022, Castillo secara kontroversial mencoba membubarkan Kongres dan membentuk pemerintahan darurat hanya beberapa jam sebelum sidang pemakzulan terhadap dirinya berlangsung. 

Tindakannya memicu kecaman nasional dan Global, yang berujung pada pemecatannya melalui pemungutan Bunyi oleh Kongres. Castillo kini menghadapi tuntutan hukum dan digantikan oleh Dina Boluarte, yang menjadi presiden Perempuan pertama Peru.

Fernando Lugo

Fernando Lugo, seorang mantan uskup Katolik, dikenal sebagai “presiden rakyat” Demi terpilih pada 2008. Tetapi, masa jabatannya berakhir secara mendadak setelah bentrokan antara petani dan polisi di Curuguaty menewaskan 17 orang. 

Kongres Paraguay menuduh Lugo gagal mengelola krisis dan menggelar sidang pemakzulan kilat yang hanya berlangsung beberapa jam. Lugo menuduh proses ini sebagai Revolusi parlementer, sementara banyak negara tetangga di Amerika Latin mengutuk tindakan tersebut. Pemecatannya meninggalkan luka politik mendalam di Paraguay, yang Lalu mempengaruhi kepercayaan rakyat terhadap institusi pemerintahan.

Dilma Rousseff

Dilma Rousseff, presiden Perempuan pertama Brasil, memulai masa jabatannya dengan Asa besar dari rakyat. Tetapi, ia menghadapi tuduhan bahwa pemerintahannya memanipulasi laporan keuangan negara Kepada menyembunyikan defisit anggaran yang besar. Tuduhan ini diperburuk oleh resesi ekonomi dan skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan perusahaan minyak negara Petrobras. 

Pada 2016, Senat Brasil menggelar sidang pemakzulan yang penuh kontroversi dan akhirnya memberhentikan Rousseff dari jabatannya. Banyak pengamat Menonton pemakzulan ini sebagai langkah politik oleh oposisi Kepada merebut kekuasaan, meskipun Rousseff tetap menolak tuduhan tersebut hingga hari ini.

Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid, atau yang akrab dipanggil Gus Dur, adalah tokoh yang memimpin Indonesia di masa transisi setelah Reformasi. Tetapi, masa pemerintahannya hanya bertahan dua tahun. Gus Dur menghadapi dua skandal besar: kasus Buloggate dan Bruneigate, meskipun tuduhan keterlibatannya dalam korupsi Bukan pernah terbukti secara hukum. 

Cek Artikel:  Soal Tuduhan Keterlibatan Pejabat Senior di Kasus GISB, Polisi: Pencemaran Nama Bagus!

Selain itu, kebijakannya yang sering dianggap kontroversial dan Bukan Terkenal membuatnya kehilangan dukungan dari DPR. Sidang istimewa MPR akhirnya mencopot Gus Dur dari jabatan presiden, meskipun ia Lalu dikenang sebagai tokoh pluralis dan pemimpin yang mempromosikan nilai-nilai kebebasan beragama di Indonesia.

Rolandas Paksas

Sebagai presiden Lithuania pertama yang dimakzulkan, Rolandas Paksas menghadapi tuduhan serius terkait korupsi dan pelanggaran konstitusi. Penyelidikan mengungkap bahwa ia memberikan kewarganegaraan Lithuania kepada seorang pengusaha Rusia yang Mempunyai Interaksi dengan Grup kriminal. 

Keputusan ini diduga sebagai imbalan atas dukungan finansial selama kampanye pemilihannya. Pemakzulan Paksas disetujui oleh parlemen pada 2004, menjadikannya presiden Eropa pertama yang diberhentikan dari jabatan melalui proses hukum. Meskipun begitu, Paksas tetap berusaha kembali ke Podium politik meski dibatasi oleh undang-undang.

Martín Vizcarra

Setelah sebelumnya menggantikan presiden yang mundur karena skandal, Martín Vizcarra menghadapi nasib serupa pada 2020. Ia dituduh menerima suap Demi menjabat sebagai gubernur. Dalam upaya memulihkan kepercayaan rakyat, Vizcarra sering menyerukan reformasi antikorupsi dan bentrok dengan 

Kongres yang didominasi oposisi. Tetapi, Kongres Malah menggunakan isu korupsi Kepada memakzulkannya. Banyak pihak Memperhatikan pemakzulan ini sebagai tindakan bermotif politik daripada murni berdasarkan bukti hukum.

Alberto Fujimori

Alberto Fujimori adalah tokoh kontroversial dalam sejarah politik Peru. Ia dikenal karena keberhasilannya dalam mengalahkan Grup pemberontak Sendero Luminoso dan menstabilkan ekonomi negara. Tetapi, pemerintahannya juga diwarnai oleh pelanggaran hak asasi Mahluk dan korupsi. 

Cek Artikel:  Transformasi Layanan Kesehatan di Uganda melalui Teknologi Digital

Pada 2000, skandal video yang memperlihatkan kepala intelijennya, Vladimiro Montesinos, sedang menyuap Member Kongres, memicu protes besar-besaran. Fujimori melarikan diri ke Jepang dan mengirim surat pengunduran diri dari sana, tetapi Kongres Peru menolaknya dan secara Formal memecatnya melalui sidang pemakzulan. Fujimori akhirnya diekstradisi ke Peru pada 2007 dan dijatuhi hukuman penjara atas berbagai kejahatan.

Carlos Andrés Pérez

Carlos Andrés Pérez adalah tokoh politik Venezuela yang Terkenal karena kebijakan nasionalisasi industri minyak pada masa jabatan pertamanya. Tetapi, periode kedua kepemimpinannya dipenuhi kontroversi, termasuk tuduhan korupsi. 

Pérez didakwa menggelapkan Biaya publik sebesar 17 juta dolar AS, yang Semestinya digunakan Kepada program keamanan nasional. Pada 1993, Mahkamah Mulia Venezuela menyetujui pemakzulan Pérez, menjadikannya presiden pertama negara itu yang dimakzulkan. Kasus ini mencerminkan kerusakan sistem politik Venezuela yang semakin parah.

Richard Nixon

Richard Nixon menjadi presiden Amerika Perkumpulan pertama yang mengundurkan diri Kepada menghindari pemakzulan. Kasus Watergate yang mengungkapkan upaya penyadapan dan sabotase politik terhadap Partai Demokrat Membangun Nixon berada dalam tekanan besar. 

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa ia terlibat dalam upaya menutup-nutupi skandal tersebut. Sebelum DPR dapat melakukan pemungutan Bunyi pemakzulan, Nixon memilih Kepada mundur dari jabatannya pada 8 Agustus 1974. Keputusan ini membuka babak baru dalam sejarah politik AS dan memperkuat pentingnya akuntabilitas bagi pejabat publik. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Boikot Partai Berkuasa Selamatkan Presiden Korsel dari Pemakzulan

Mungkin Anda Menyukai