Rezim Partai Baath Suriah Tumbang Setelah 61 Tahun Berkuasa

Rezim Partai Baath Suriah Tumbang Setelah 61 Tahun Berkuasa
Penduduk Suriah merayakan kejatuhan rezim Bashar Al-Assad.(Dok. Al Jazeera)

KEKUASAAN 61 tahun rezim Partai Baath Suriah tumbang pada Minggu (8/12) setelah ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Bashar Al-Assad. Partai Sosialis Arab Baath pertama kali berkuasa di Suriah pada 1963 melalui Perebutan kekuasaan militer.

Pada 1970, Hafez al-Assad, Orang Sepuh dari Bashar al-Assad, penguasa Suriah yang baru saja terguling, mengambil alih kekuasaan melalui Perebutan kekuasaan internal partai dan menjadi presiden pada 1971. Setelah Kematian Hafez al-Assad pada tahun 2000, Bashar al-Assad melanjutkan kepemimpinan rezim Baath.

Di tengah rumor bahwa Assad melarikan diri dari Damaskus dengan pesawat menuju Kota Homs, nasib dan keberadaannya Ketika ini Bukan Jernih. Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali mengaku Bukan mengetahui keberadaan Presiden Bashar Al-Assad maupun Menteri Pertahanan Ali Mahmoud Abbas.

Cek Artikel:  Yesus Dibungkus Keffiyeh, Paus Kutuk Industri Senjata Tumbuh dari Kematian

Al-Jalali Serempak 18 menteri kabinet lainnya telah memutuskan Kepada tetap bertahan di Damaskus, meski menghadapi tekanan besar. Mereka Bukan akan meninggalkan ibu kota Suriah itu atau melarikan diri ke negara lain.

“Saya tak Mempunyai informasi apa pun soal keberadaan Presiden Bashar Al-Assad dan Menhan Ali Abbas,” kata Al-Jalali

Oposisi Suriah telah mengumumkan dalam pernyataan yang disiarkan televisi bahwa mereka telah membebaskan Damaskus dan menggulingkan rezim 24 tahun Presiden Bashar al Assad dan menyatakan Segala tahanan telah dibebaskan. Pihak oposisi mengatakan mereka telah menggulingkan kekuasaan Bashar al-Assad.

Cek Artikel:  Sembilan Bulan Usai Diblokade, Israel Bersedia Buka Penyeberangan Rafah

Para pengunjuk rasa Bangun melawan rezim pada Sabtu (7/12) malam di Daerah Damaskus, sementara Laskar rezim menarik diri dari Letak-Letak Krusial seperti kementerian pertahanan, kementerian dalam negeri dan bandara Global.

Dengan masuknya pengunjuk rasa ke Daerah-Daerah Krusial, rezim telah kehilangan sebagian besar kendalinya atas ibu kota.

Para tahanan di Penjara Sednaya di Damaskus, yang terkenal karena hubungannya dengan rezim dan praktik penyiksaan yang terkenal Sadis, dibebaskan oleh para demonstran yang menyerbu fasilitas tersebut.

Laskar oposisi telah menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan mendominasi provinsi Idlib pada 30 November. Menyusul bentrokan hebat pada hari Kamis (5/12), Golongan oposisi mengambil alih pusat kota Hama dari Laskar rezim.

Cek Artikel:  Senang ICC Keluarkan Perintah Penangkapan Netanyahu, Palestina: Mewakili Asa

Golongan anti-rezim merebut beberapa permukiman di provinsi Krusial Homs yang strategis dan mulai bergerak menuju ibu kota Suriah. Pada Jumat (6/12), Golongan oposisi Suriah menguasai Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan Yordania.

Sebelumnya, mereka menguasai provinsi Suwayda di selatan dan Laskar oposisi lokal di Quneitra menguasai ibu kota provinsi tersebut. (TRT World/Z-9)

Mungkin Anda Menyukai