PERBAIKAN infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur Lanjut dilakukan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat.
“Sebagian jalan yang rusak dan tertutup material tanah longsor sudah Dapat dilewati kendaraan secara terbatas. Di antaranya Jalan Cikembang-Jampang Tengah-Kiaradua, di Kabupaten Sukabumi,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono.
Di Letak ini Eksis tiga titik tanah longsor. Kini seluruhnya sudah dibersihkan.
Jalan lain yang juga sudah diperbaiki yakni, Jalan Waluran – Malereng — Palangpang — Puncak Pengabdian — Cisaar, termasuk Jalan Kiaradua – Waluran, Surede – Tegalbuleud – Sidangbarang. Sementara Jalan Cibadak — Cikidang — Pelabuhan Ratu Dapat dilewati pada ruas jalan nasional.
Begitu ini, perbaikan Lagi dilakukan di ruas jalan Sukabumi (Baros) – Sagaranten. Di Letak ini beton retak dan amblas.
Sementara itu, perbaikan juga dilakukan di Jalur Cisaat—Sp Loji yang terputus akibat amblas badan jalan. Di Sp Loji— uncak Pengabdian Jalan terputus akibat Jembatan Cihaur ambruk.
Pemulihan dilakukan dengan menempatkan jembatan bailey dan bronjong. Jembatan bailey juga dibangun Kepada menghubungkan Tegalbuleud—Sagaranten yang terputus karena Jembatan Cilengka amblas.
“Jalan antara Waluran—Jampang Kulon Lagi terputus karena amblas. Sementara ruas Bagbagan-Kiaradua sudah tembus Kepada dilalui, tetapi Lagi Eksis potensi longsoran dan Lagi banyak sisa material tanah di badan jalan,” tambah Bambang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat Tamat Minggu (8/12, sebanyak 10 orang meninggal dunia dan sudah dievakuasi dari Letak bencana. Sementara dua Penduduk Lagi dalam proses pencarian.
Jumlah Distrik terdampak bencana sebanyak 39 kecamatan dan 158 desa. Tanah longsor terjadi di 147 titik kejadian, banjir di 79 Titik kejadian, angin kencang di 25 titik kejadian, dan pergerakan tanah di 84 titik kejadian.
BPBD mencatat korban terdampak bencana sebanyak 3.252 kepala keluarga atau 5.184 jiwa. Penduduk yang mengungsi sebanyak 892 kepala keluarga atau 2.921 jiwa.
Terdata juga, rumah rusak berat sebanyak 628 unit, sedang 360 unit, ringan 603 unit, dan terendam sebanyak 1.080 unit.