Bupati Cianjur ke Adik yang Ditangkap Usai Jual Proyek Pemkab: Silakan Tanggung Sendiri!

Liputanindo.id – Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman yang Begitu ini menjalani cuti Pilkada Cianjur, mempersilakan aparat menangkap adiknya terkait kasus jual-beli proyek di Pemkab Cianjur.

Dia memang berkomitmen kalau keluarganya harus Bersih dari permainan proyek, jual beli jabatan, dan perizinan.

“Saya sudah tegaskan pada Segala keluarga mulai dari istri, anak Tiba Keluarga kandung, Kagak boleh terlibat dalam urusan pemerintahan, apalagi bermain proyek, perizinan, jabatan dan lain-lain, kalau tersandung silakan tanggung sendiri,” katanya di Cianjur, Rabu (6/11) kemarin.

Herman berharap adiknya yang menjadi tersangka dan ditahan, dapat menjadi Misalnya bagi pihak lain termasuk pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur.

“Saya sebagai bupati saja Kagak pernah ikut mengurus proyek, ini bukti komitmen saya kalau Terdapat yang bermain risikonya berhadapan dengan hukum, karena saya Kagak pernah membagi-bagi proyek di dinas Kepada orang dekat sekalipun,” katanya.

Cek Artikel:  Supratman Sempat Hubungi Yasonna Sebelum Pelantikan Jadi Menkumham

Sebelumnya Satreskrim Polres Cianjur menetapkan dan menahan adik Bupati Cianjur, DL, sebagai tersangka dugaan penipuan dan pengelapan dengan kerugian korban mencapai Rp 500 juta dengan dalih diberi pekerjaan di dinas Pemkab Cianjur.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengatakan tindak pidana yang dilakukan DL terjadi pada tahun 2018, Tetapi korban YS baru melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan ke Polres Cianjur pada tahun 2023.

“Korban melaporkan tersangka karena Kagak kunjung memenuhi janjinya akan memberikan pekerjaan di Dinas Binamarga atau Dinas Pekerjaan Lazim Tata Ruang Cianjur Begitu ini,” katanya.

Berdasarkan laporan korban, pada Rontok 2 Januari 2018 pelaku meminta dikirimi Dana sebesar Rp500 juta sebagai biaya administrasi melalui rekeningnya di Bank BNI Cianjur, agar korban mendapatkan sejumlah proyek atau pekerjaan di dinas.

Cek Artikel:  Geramnya Lembaga Adat dengan Konten Kreator Pengeksploitasi Kecantikan Perempuan Badui

Hingga tahun 2023, janji tersebut Kagak pernah dipenuhi, bahkan korban meminta agar Dana-nya dikembalikan Kagak juga dipenuhi sehingga korban memilih melaporkan kasusnya, sehingga pihak kepolisian melayangkan dua kali suar panggilan Tetapi tersangka Kagak hadir.

Mungkin Anda Menyukai