KELAPARAN kian parah di berbagai Daerah Gaza, Palestina. Associated Press melaporkan fasilitas dapur Biasa di Khan Younis, Gaza Selatan telah kehabisan bahan makanan.
Setelah dapur Biasa terpaksa ditutup, anak-anak yang mengais sisa-sisa nasi yang Tetap Eksis di dalam panci-panci besar yang Nihil. “Makanan habis,” kata Adel Mohammad, salah satu Penduduk. Berbicara kepada Al Jazeera, Sabtu (7/12), ia berharap Dapat mendapatkan nasi Kepada anak-anaknya.
Adel mengungkapkan anak-anaknya kerap terbangun pada malam hari. “Pada malam hari mereka bangun dalam keadaan lapar,” katanya.
PBB dan lembaga-lembaga Sokongan, termasuk Program Pangan Dunia (WPF), telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa respons Sokongan kemanusiaan di Gaza, Nyaris runtuh. Ini terjadi karena Restriksi Israel terhadap Aliran makanan dan Sokongan lainnya ke Daerah yang dilanda perang tersebut.
Kekhawatiran semakin meningkat dengan dimulainya musim dingin di Gaza. Demi ini 1,9 juta orang Penduduk Gaza telah secara paksa mengungsi dari rumah mereka akibat serangan Israel dan perintah melarikan diri atau Wafat dari militer.
Badan PBB Kepada pengungsi Palestina memperingatkan pada hari Jumat (6/12) bahwa Sekeliling 945.000 pengungsi di Gaza berisiko terpapar cuaca dingin dan hujan pada musim dingin ini. (M-1)