Kemenparekraf: Revitalisasi Pasar Baru dapat mendongkrak perekonomian

Jakarta (ANTARA) – Rencana revitalisasi kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat guna dijadikan area cagar budaya dinilai dapat mendongkrak perekonomian melalui sektor kepariwisataan.

Hal itu disampaikan oleh Member Tim Monitoring dan Pengkajian Percepatan Pengembangan Kawasan Ekonomi Tertentu (KEK) Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Aat Surya Safaat.

“Maka, revitalisasi Pasar Baru adalah sebuah keniscayaan karena merupakan kebijakan strategis guna mendongkrak perekonomian melalui sektor kepariwisataan bertaraf Global,” katanya dalam keterangan Formal yang diterima, Kamis.

Lebih lanjut, Aat menjelaskan argumen yang mendasari pernyataannya itu adalah karena area perbelanjaan Pasar Baru tergolong legendaris. Menurutnya, sejak awal berdiri, Pasar Baru Mempunyai pesona multi entis dan kultur tingkat dunia.

Cek Artikel:  Potret Timur Tengah: Menjelajahi desa etnis Nubia di Mesir

Baca juga: Heru: Revitalisasi Ciliwung-Pasar Baru Demi Menjaga banjir

Aat optimistis, revitalisasi yang disebut sesuai aspirasi para pedagang di daerah itu dapat menyedot kunjungan wisatawan, termasuk dari mancanegara.

Ketua Yayasan Jakarta Weltevreden Toto Irianto menyatakan turut mendukung upaya pelestarian sekaligus pemanfaatan kawasan Cagar Budaya Weltevreden Pasar Baru menjadi destinasi wisata unggulan bertaraf Global.

Menurut Toto, Pasar Baru dalam sudut pandang yayasan yang dipimpinnya adalah mata rantai pariwisata.

“Serupa sumur Uzur yang dapat mengairi kehidupan industri pariwisata,” ujarnya.

Diketahui, Pasar Baru sebagai bagian dari area Weltevreden dibangun oleh Gubernur Jenderal W. Daendels pada 1828.

Pada masa itu Daendels memindahkan status Ibukota Batavia yang semula di Sunda Kelapa, Jakarta Barat ke kawasan Weltevreden, sekarang berada di Kawasan administratif Kecamatan Sawah Besar, Kecamatan Menteng, Kecamatan Gambir, dan Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Cek Artikel:  Kuntum Mawar di Peraduan para Pejuang

Sekeliling Pasar Baru, berdiri Kantor Pos Pusat, Stasiun Gambir, Gereja Katedral, Gereja Immanuel, Lembaga Perguruan Stovia, rumah sakit yang kini bernama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Markas Militer, Gedung Kesenian, dan permukiman tertata Menteng.

Toto menerangkan, Pusat Perbelanjaan Pasar Baru pada masa Gubernur DKI Jakarta dijabat Sutiyoso ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Belanja Bertaraf Global.

Kemudian, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies R. Baswedan menetapkan koridor Jl. Pasar Baru sebagai Situs Cagar Budaya.

Baca juga: LKBN ANTARA kembangkan kawasan Pasar Baru Serempak asosiasi pedagang

Baca juga: DKI tetapkan Pasar Baru dan Prasasti Padrao sebagai cagar budaya

Mungkin Anda Menyukai