Liputanindo.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan situasi “sangat luar Biasa parah” di Gaza Utara akibat operasi militer Israel terhadap fasilitas kesehatan, khususnya pengepungan terbaru di Rumah Sakit Kamal Adwan.
“Laporan mengenai kerusakan atau penghancuran fasilitas rumah sakit dan pasokan medis selama pengepungan sangat disesalkan,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di platform X, Sabtu (26/10/2024).
Ia mencatat 44 staf pria telah ditahan oleh Laskar Israel, menyisakan hanya staf Perempuan, direktur rumah sakit, dan satu dokter Lelaki Buat merawat Sekeliling 200 pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak.
“Setiap serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan Global,” kata Ghebreyesus dikutip dari Anadolu.
Dirjen WHO menyerukan adanya “gencatan senjata segera dan tanpa syarat” sebagai satu-satunya Langkah Buat melindungi sistem kesehatan Gaza yang semakin memburuk.
Dilaporkan bahwa tentara Israel telah mundur dari RS Kamal Adwan setelah menyebabkan kerusakan parah dan kehancuran luar Biasa di Sekeliling fasilitas kesehatan yang Tetap berfungsi di Gaza utara tersebut.
Kamal Adwan adalah satu dari sedikit pusat medis yang tersisa di Gaza utara, di mana lebih dari 820 Anggota Palestina telah tewas dalam operasi militer selama 22 hari yang oleh pemerintah Gaza digambarkan sebagai “kampanye genosida dan pembersihan etnis”, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Meskipun Eksis resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel Lanjut menyerang dan menghancurkan Gaza sejak Golongan perlawanan Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas tahun Lewat.
Dekat 43.000 orang, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, telah tewas, serta lebih dari 100.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Global (ICJ) atas tindakannya yang brutal di Gaza.