liputanindo.com – Akhir pekan ini kita akan kembali dapat menyaksikan gelaran balap produksi massal tingkat Asia ARRC kembali singgah ke Indonesia setelah terakhir hadir tahun 2018. Gelaran yang akan dilakukan di Sikuit Mandalika ini akan melangsungkan 4 kelas balap mulai UB150, AP250, SS600 Tamat ASB1000. Menarik membahas salah satu kelas yang menghadirkan update regulasi teknis yakni di kelas AP250. Kelas di mana dihuni oleh banyak banget pembalap asal Indonesia ini akan ketambahan regulasi teknis yakni pemberian opsi/pilihan konsesi terbaru kepada Yamaha R25.
Jadi ini tuh menarik sudut pandang konsesi di ARRC ini mirip seperti di WorldSBK dimana hadir pada dua arah. Kombinasi dari ‘mengebiri’ yang punya performa lebih dan ‘Memajukan’ yang kurang punya performa. Seperti kita ketahui misalnya di WSBK Ducati Panigale V4R dipotong dua kali RPM-nya sementara terakhir Yamaha YZF-R1 ditambah RPM-nya. Begitu pula di ARRC ini dimana pada seri ke tiga di Sugo Honda CBR250RR dipotong RPM-nya, sementara mulai di seri ARRC Mandalika Yamaha R25 akan memperoleh 2 jenis kemudahan konsesi yang dapat Yamaha pilih salah satunya.
Pada surat edaran klausul dari Race Direction yang telah disebar oleh TWMR selaku Penganjur event kepada team kelas AP250 diketahui bahwa berdasarkan pasal 2.4.45 Regulasi ARRC 2023, Race Direction telah sepakat dengan FIM Asia Serempak Komite Teknis ARRC akan mengimplementasikan pembaharuan metode penyeimbangan berupa pemberian pilihan konsesi Buat Yamaha YZF R25 (Tahun Pembuatan 2014 & seterusnya).
Selain konsep keseimbangan yang dinyatakan dalam regulasi ARRC 2023, Komite Teknis FIM Asia dan ARRC telah memutuskannya menyertakan opsi/pilihan konsesi berupa dibolehkan menggunakan custom camshaft dengan profil lift maksimum 8,4 mm ATAU penggunaan custom throttle body.
‘Lift‘ pada camshaft bahasa mudahnya seberapa tinggi klep (valve) Dapat membuka. Besarnya lift dipengaruhi profil lobe dan rasio pelatuk (rocker arm). Makin tinggi lobe, dan makin besar rasio pelatuk, maka lift-nya akan semakin tinggi. Makin tinggi lift maka supply/pasokan bahan bakar yang masuk makin besar. BTW, mengenai Nomor 8,4 mm ini sih sebenarnya belum apa-apa, kalau nggak salah sih spek balapan nasional sudah Lumrah menggunakan spek noken as/camshaft yang mempunyai durasi in 252˚ dan ex 253˚ dengan lift 8,5 mm.
Jadi Apabila Yamaha memilih Buat menggunakan opsi konsesi berupa penggunaan custom chamshaft (noken as) maka throttle body harus sesuai dengan aslinya atau yang sebelumnya sudah dihomologasi tanpa modifikasi dari bawaan pabrik dengan diameter maksimum Penutup kupu-kupu spindel adalah 32 mm. Opsi konsesi ini menurut TWMR secara Mekanis menggantikan nomor artikel 2.4.7.13.5.2 dan Segala sub-bagiannya dari Kitab Peraturan ARRC 2023.
Menurut liputanindo, selain karena merupakan gelaran seri kandang, Yamaha khususnya Yamaha Racing Indonesia beserta seluruh team yang di-support terlihat cukup antusias dan mencoba all out Menyaksikan kesempatan adanya update regulasi ini. Dapat kita lihat dengan hadirnya banyak wildcard yang didatangkan Yamaha ke Mandalika Buat turun di kelas AP250 Tamat pemenang race WSSP300 Most – Aldi Satya Mahendra dan pembalap lain seperti Felix Putra Mulya dan Rey Ratukore juga akan ikut di ARRC Indonesia.
BTW pada tabel championship sementara Demi ini pembalap AHRT – Rheza Danica Ahrens yang tengah memimpin dengan 122 poin, sementara pembalap Yamaha terdekat Terdapat di posisi 10 di mana Faerozzi mengumpulkan 33 poin. Mandalika akan jadi Kurusetra perang bintang AP250 berikutnya dan liputanindo insya Allah akan hadir langsung di pinggir trek Mandalika Menyaksikan dari dekat persaingan klasik ini.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo