Liputanindo.id – Pihak berwenang India menjatuhkan Hukuman kepada pemilik ribuan kendaraan dan Posisi Pembangunan karena melanggar peraturan polusi. Pihak berwenang juga menyita ribuan kendaraan yang sudah Enggak layak.
Badan Pengendali Polusi Pusat (CPCB) mengartakan kondisi udara di India pada Senin (4/11) sangat Jelek dengan skor 373. Dalam IQAir, New Delhi menjadi kota paling tercemar di dunia.
“Nyaris 60.000 kendaraan dan lebih dari 7.500 Posisi Pembangunan didenda,” kata Komisi Pengelolaan Kualitas Udara, dikutip Reuters, Senin (4/11/2024).
Sebanyak 54.000 kendaraan tercatat Enggak Mempunyai sertifikat polusi terkendali (PUC), yang menunjukkan level emisi yang diizinkan. Selain itu, sebanyak 3.900 kendaraan lainnya disita karena ‘terlalu Uzur’.
“Pembayaran kompensasi lingkungan telah diperintahkan Demi 597 Posisi, sementara 56 Posisi telah diperintahkan Demi ditutup,” ujar pejabat itu.
New Delhi berjuang melawan polusi yang parah setiap musim dingin karena udara dingin menjebak emisi, debu, dan asap dari kebakaran pertanian di negara bagian pertanian Punjab dan Haryana yang berdekatan, yang memaksa penutupan sekolah dan Restriksi Pembangunan sebagai tanggapan.
Menurut kementerian ilmu bumi, Kualitas udara di Daerah tersebut diperkirakan akan tetap sangat Jelek hingga Rabu (6/11). Selain itu, kualitas udara India kemungkinan akan berkisar dari sangat Jelek hingga parah selama enam hari berikutnya.
CPCB mengatakan peringkat parah, dalam kisaran 401 dan 500 pada indeksnya, memengaruhi orang yang sehat dan dapat Mempunyai Dampak serius pada mereka yang sudah menderita penyakit.
IQAir telah menilai New Delhi sebagai ibu kota paling tercemar di dunia selama empat tahun berturut-turut, tetapi kualitas udara yang Jelek merupakan masalah musim dingin yang Lazim di seluruh Asia Selatan.
Meningkatnya polusi dapat memangkas Asa hidup orang Asia Selatan hingga lebih dari lima tahun, menurut Institut Kebijakan Daya (EPIC) Universitas Chicago dalam Indeks Kualitas Udara tahun Lampau.
Kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, yang dinilai IQAir sebagai kota paling tercemar kedua di dunia pada hari Senin, juga telah menutup sekolah dasar selama seminggu dan menghimbau orang-orang Demi tetap berada di dalam rumah di tengah polusi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada hari Minggu, pemerintah provinsi mengatakan pihaknya merencanakan pembicaraan dengan India Demi menyelesaikan masalah tersebut, menyalahkan memburuknya kualitas udara pada polusi yang berasal dari negara tetangganya.