Aset Kudus BPJS Kesehatan 2024 Kemungkinan Turun seiring Potensi Defisit Rp20 Triliun

Aset Bersih BPJS Kesehatan 2024 Kemungkinan Turun seiring Potensi Defisit Rp20 Triliun
Petugas membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada Anggota Spesies Badui di Binong Raya, Lebak, Banten, Selasa (26/9/2023).(ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas)

KOORDINATOR Advokasi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Watch Timboel Siregar menjelaskan diperkirakan Tamat Desember 2024 BPJS Kesehatan defisit Dapat mencapai Rp20 triliun tentunya akan menurunkan aset Kudus. 

“Kemudian di 2025 memang aset Kudus Tetap Eksis tapi kemungkinan juga akan Maju Kembali karena 2025 akan mengalami defisit seperti 2024,” kata Timboel Demi dihubungi, Jumat (29/11).

Diberitakan sebelumnya, BPJS Kesehatan berpotensi mengalami defisit Rp20 triliun. Adapun penyebab utamanya seperti utilitas pelayanan kesehatan yang meingkat dari 252 ribu per hari menjadi 1,7 juta pelayanan per hari.

Timboel mengusulkan perlu adanya peningkatan pembiayaan iuran. Dengan potensi defisit tersebut, menurutnya sudah Eksis landas yuridisnya yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan disebutkan paling Lamban 2 tahun Demi dievaluasi. Tetapi sekarang sudah 4 tahun Bukan naik. 

Cek Artikel:  Guru Besar Universitas Atma Jaya Yogyakarta Minta Ahli Hukum Mulai Bahas Maksudficial Intellince

“Kembali masalahnya memang pendapatan Primer JKN itu dari iuran jadi tentunya yang memang menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana berupaya harusnya meningkatkan iuran,” ujarnya.

“Menurut saya tentunya iuran ini memang harus naik tapi kan kembali Kembali kan Eksis 3 segmen ya kepesertaan di JKN,” tegasnya. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai