Pengungsi Pergerakan Tanah di Cianjur Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi Pergerakan Tanah di Cianjur Mulai Terserang Penyakit
Kondisi tanah di Posisi pergeseran tanah di Desa Wargasari Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur.(MI/Benny Bastiandy)

BEBERAPA pengungsi penyintas pergerakan tanah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai terserang penyakit. Yang terutama adalah keluhan penyakit yang disebabkan Elemen sanitasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengaku sudah menerima laporan adanya pengungsi yang mengeluhkan sejumlah penyakit. Tetapi Yusman memastikan penyakit tersebut Lagi dikategorikan Standar.

“Eksis, sudah Eksis beberapa laporannya. Tapi penyakitnya Standar, seperti demam. Eksis juga mengeluh yang gatal-gatal,” kata Yusman dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (1/12).

Yusman menyebutkan, keluhan gatal-gatal yang dialami pengungsi dimungkinkan karena sanitasi. Alasan, di Posisi bencana, Elemen sanitasi kerap menjadi masalah yang memicu penyebaran penyakit.

Cek Artikel:  Revisi UU Wantimpres: Nomenklatur Dewan Pertimbangan Mulia Batal Digunakan

“Misalnya soal penyediaan air Bersih, kalau di Posisi bencana biasanya kan jadi permasalahan. Belum Kembali keberadaan toilet. Itu kan Eksis rasionya. Kalau Tak salah satu berbanding sepuluh. Artinya, satu toilet itu digunakan Kepada sepuluh orang. Kalau yang menggunakannya 30 orang misalnya, ini akan jadi permasalahan,” terang dia.

Sejauh ini, tutur Yusman, Tak Eksis laporan adanya pengungsi yang menderita penyakit akibat kekurangan asupan makanan. Alasan, pasokan logistik relatif mencukupi. “Sokongan sudah sangat cukup. Jadi, tak Eksis pengungsi atau korban terdampak bencana yang kekurangan asupan makanan,” ungkapnya.

Dinkes sudah mendirikan posko kesehatan di Posisi bencana. Upaya itu Kepada mewaspadai penyebaran penyakit di kalangan pengungsi. “Posisi bencana memang cukup rentan terpapar penyakit di kalangan pengungsi. Terutama penyebaran penyakit berbasis sanitasi. Di Posisi pergerakan tanah di Kecamatan Takokak dan Kadupandak sudah kita dirikan posko kesehatan. Tim medis Eksis yang piket memberikan pelayanan kesehatan,” kata

Cek Artikel:  Dihadapan Gibran, Ridwan Kamil Laporkan Visi Jakarta Baru

Yusman mengaku sudah melakukan mitigasi kerentanan penyebaran penyakit di Posisi pascabencana. Menurutnya, penanganan sanitasi yang Pandai memicu penyebaran penyakit, juga harus melibatkan perangkat daerah lainnya.

Pusat perhatian penanganan yang dilakukan Dinkes dilaksanakan di Distrik hilir. Artinya, ketika Eksis pengungsi yang mengeluh sakit, akan langsung diobati.

“Kepada stok obat Terjamin. Tahun ini distribusi obat sangat Terjamin. Kita sudah antisipasi selama setahun, termasuk kalau Eksis kejadian-kejadian seperti ini (bencana). Makanya kita tak mengusulkan di BTT (biaya tak terduga) karena sudah terpenuhi,” pungkasnya. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai