Menlu Sugiono Paparkan Argumen Indonesia Ingin Gabung ke BRICS

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam acara CIFP di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan Argumen bergabungnya Indonesia ke berbagai organisasi dan perkumpulan Global, termasuk BRICS. Indonesia disebutnya hanya berupaya Kepada memenuhi kepentingan bangsa.

Bulan Lampau, Indonesia menyatakan Ingin bergabung dengan BRICS, Demi pertemuan tingkat tinggi organisasi tersebut di Kazan, Rusia. Di Demi yang sama, Indonesia dalam proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Sugiono mengungkapkan Terdapat alasannya terkait hal tersebut.

“Grup multilateral seperti BRICS, OECD, kemudian IPEF (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity), dan TPP (Trans Pacific Partnership), kami harapkan Dapat menjadi platform Kepada membantu kita mewujudkan Asa dan cita-cita bangsa,” kata Sugiono dalam acara Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2024 di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.

Cek Artikel:  Penemuan Kereta Perang di Sinauli Bukti Kecanggihan Budaya OCP dalam Peradaban Klasik India

Organisasi-organisasi itu, kata Sugiono, menyediakan wadah bagi Indonesia Kepada mewujudkan kesejahteraan Lumrah, serta mengatasi tantangan besar, seperti pengentasan kemiskinan serta swasembada Daya dan pangan.

“Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi dengan Segala negara maupun Grup harus kita lakukan,” katanya.

Sugiono juga mengatakan bahwa sebagai menlu, dia membantu pemerintahan dengan menjalankan visi dan perintah Presiden Prabowo Subianto, termasuk kebijakan luar negerinya.

“Kami Tak Terdapat yang sifatnya independen, kami Segala satu tim yang dipimpin oleh Pak Prabowo sebagai Presiden,” tegasnya.

Karenanya, kata Sugiono,  prioritas program Presiden Prabowo Subianto selama pemerintahannya pada dasarnya adalah bagaimana menyatukan ‘rumah tangga’ Indonesia

“Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo telah menunjukkan kepada kita bagaimana dua pernyataan negara besar harus berjalan beriringan. Transisi dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya sangat, sangat Fasih dan menciptakan situasi yang kondusif sehingga kita dapat Menyantap ke depan dan menghadapi Segala tantangan di depan kita,” ucap Prabowo.

Cek Artikel:  X Punya Elon Musk Tangguhkan Akun Berbahasa Ibrani Khamenei

Transisi ini, kata Sugiono, mungkin dianggap remeh sebagian orang. Tetapi, transisi tersebut akan memungkinkan Pusat perhatian pada hal-hal yang paling Krusial bagi rakyat Indonesia. 

“Kita harus bersatu dan mengatasi situasi kemiskinan di Indonesia. Ini adalah salah satu dari tiga tujuan Presiden Prabowo,” terangnya.

Sugiono, mengutip Prabowo, juga menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi Independen. Indonesia, katanya, juga harus berswasembada Daya; berinvestasi dalam sumber daya Orang, dan pendidikan.

Karenanya, bagi Sugiono, politik luar negeri Indonesia akan sejalan dengan program-program prioritas Presiden Prabowo.

Baca juga:  Ditanya soal Gabung OECD atau BRICS Plus, Ini Jawaban Prabowo

Mungkin Anda Menyukai