PVMBG Imbau Penduduk Waspada, Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dengan Tinggi Letusan hingga 1 Km

PVMBG Imbau Warga Waspada, Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dengan Tinggi Letusan hingga 1 Km
Asap vulkanis yang keluar dari Kawasan Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024)(ANTARA/Irfan Sumanjaya)

GUNUNG Semeru yang Mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) erupsi sebanyak tiga kali dengan tinggi letusan hingga mencapai 1 kilometer pada Rabu pagi.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 04.45 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati Sekeliling 1.000 meter atau 1 km di atas puncak atau 4.676 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Jawa Timur, Rabu pagi (27/11).

Menurut dia kolom Arang vulkanik Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 130 detik.

Cek Artikel:  Novotel Jakarta Mangga Dua Square Rayakan Ulang Mengertin ke-19 dengan Penanaman Mangrove untuk Keberlanjutan Lingkungan

Sebelumnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi pada pukul 02.36 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 mdpl.

“Kolom Arang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 136 detik,” tuturnya.

Erupsi Gunung Semeru pertama pada Rabu tercatat pada pukul pukul 00.33 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati Sekeliling 800 meter di atas puncak (4.476 mdpl).

Cek Artikel:  Simak Fakta Menarik dari Mandi Malam yang Wajib Anda Paham

“Kolom Arang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik,” katanya.

Ia menjelaskan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tersebut Lagi berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Selanjutnya di luar jarak tersebut masyarakat Kagak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan Mega panas dan Jenis lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Cek Artikel:  Mitigasi Bencana di Masyarakat Urban perlu Pendekatan Persuasif

“Masyarakat juga Kagak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari Kawasan/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi Mega panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang Jenis sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Ant/H-2)

Mungkin Anda Menyukai