MENJELANG Pilkada Serentak pada 27 November 2024, sebanyak 1.705.889 pemilih pemula di Indonesia atau Sekeliling 53% telah merekam data biometrik KTP-el. Tetapi, Tetap Eksis Sekeliling 1.523.736 orang atau 47% pemilih pemula yang belum merekam data kependudukannya.
Buat itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bertekad Buat segera menyelesaikan perekaman data biometrik KTP-el. Yakni dengan meminta seluruh Dukcapil di berbagai daerah berkoordinasi dengan perangkat kecamatan, lurah, dan kepala desa Buat menyisir data pemilih pemula yang belum melakukan perekaman KTP-el.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, Ketika pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II Dukcapil 2024 di Mataram, NTB, Senin (4/11/2024). “Nomor-Nomor tersebut yang perlu segera kita atasi, agar hak pilih mereka dapat terjamin dalam Pilkada serentak yang akan berlangsung pada 27 November mendatang,” tegas Bima Arya.
Sebagai bagian dari kunjungannya di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bima Arya dijadwalkan meninjau langsung proses perekaman KTP-el bagi pemilih pemula di SMAN 1 Mataram pada Selasa (5/11/2024).
Dalam kunjungannya itu, Bima Arya menyatakan pentingnya rekam data bagi siswa yang telah mencapai usia 17 tahun, sehingga mereka Mempunyai KTP-el sebagai syarat wajib dalam mengikuti pemilu. “Hari ini saya menyerahkan KTP-el kepada siswa-siswa yang baru berulang tahun ke-17. Ini langkah Krusial agar mereka terdata dan Bisa turut berpartisipasi dalam Pilkada 2024,” ujar Bima Arya.
Upaya percepatan perekaman KTP-el bagi pemilih pemula ini juga dilakukan di berbagai daerah. Di Provinsi NTB, misalnya, jumlah pemilih pemula tercatat sebanyak 136.614 orang. Dari jumlah tersebut, 92.399 orang telah melakukan perekaman, sementara 44.212 orang belum.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB, Ahmad Nur Aulia menyampaikan, pihaknya Berbarengan Dinas Dukcapil kabupaten/kota Lanjut melakoni strategi jemput bola Buat memastikan Seluruh pemilih pemula terdata.
“Kami sudah jemput bola ke sekolah-sekolah dan madrasah Buat memfasilitasi para siswa yang sudah berusia 17 tahun Buat melakukan perekaman KTP-el. Tetapi, tantangan yang kami hadapi adalah sebagian dari siswa ini Tetap enggan merekam data mereka,” kata Ahmad.
Menurut Ahmad, sinergi antara Dukcapil dan Dinas Pendidikan serta pihak sekolah menjadi sangat Krusial Buat mengatasi tantangan tersebut. Dukcapil di NTB bekerja sama dengan berbagai sekolah menengah Buat memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya perekaman KTP-el, khususnya Buat kepentingan pemilu.
“Kami siap menerima laporan dari Kaum melalui hotline yang telah disediakan. Apabila Eksis segmen masyarakat yang belum terlayani, kami akan segera tindak lanjuti. Kami Ingin memastikan seluruh Kaum negara yang Mempunyai hak pilih dapat menggunakan haknya dalam Pilkada 2024,” ujar Bima Arya.
Rakornas II Dukcapil 2024 juga menjadi momentum bagi Dukcapil Buat memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan, termasuk mempercepat perekaman KTP-el di seluruh daerah.
Hal senada disampaikan Plh. Dirjen Dukcapil, Handayani Ningrum. “Salah satu Pusat perhatian kami adalah memastikan bahwa proses perekaman KTP-el, terutama bagi pemilih pemula, berjalan Fasih dan tanpa hambatan. Kami juga berupaya memanfaatkan teknologi Buat mendukung percepatan perekaman dan pemutakhiran data kependudukan,” kata
Handayani yang juga menjabat Direktur PIAK Ditjen Dukcapil.
Dengan lebih dari 1,7 juta pemilih pemula yang sudah terekam, dan upaya intensif Buat menjangkau 1,5 juta pemilih lainnya, Dukcapil bertekad Buat mendukung suksesnya Pilkada 2024. (S-1)