BERDASARKAN laporan e-Conomy SEA oleh Google, pada 2023 nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$82 miliar dan menargetkan realisasi US$110 miliar pada 2025.
Senior Research Manager Snapcart, Helena Suri menyampaikan Bilangan itu menunjukkan potensi marketplace sebagai salah satu katalis Krusial dalam pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan daya saing nasional. Demi itu, pemain e-commerce seperti Tokopedia, TikTok Shop, Shopee, dan Lazada sepertinya Tetap jadi medium yang Dapat memperkokoh Kesempatan dan kesempatan brand lokal dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Dalam lanskap e-commerce Indonesia yang kian kompetitif, pemain Primer berlomba menawarkan inisiatif program, strategi inovatif, layanan, serta fitur interaktif,” kata Helena, di Jakarta, Senin (18/11).
Snapcart Indonesia, sambung Helena, sebagai salah satu perusahaan riset pasar, pada kuartal IV 2024 sekaligus menyambut Festival Belanja Akhir Tahun, menggelar riset bertema Marketplace Pilihan UMKM: Pengalaman Berjualan Terbaik selama Tiga Bulan Terakhir.
Penelitian tersebut dilakukan dengan metode daring serta diikuti 250 responden dari kalangan pelaku usaha lokal, berusia 24 hingga di atas 35 tahun yang tersebar di berbagai area di Indonesia.
Ia melanjutkan dari data yang Eksis, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan kepada penjual dengan persentase 71%, diikuti Tokopedia 12%, TikTok Shop 11%, Lazada 3% dan lainnya 2%.
Kalau dilihat lebih lanjut, kata Helena, kedudukan Shopee dalam memberi pengalaman holistik berjualan bagi brand lokal dan UMKM sejalan dengan penilaian pada berbagai Unsur pendukung seperti program kampanye, variasi produk, metode pembayaran, hingga opsi layanan pengiriman.
“Adapun persebarannya, melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih pelaku usaha Demi berjualan khususnya dengan Keistimewaan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tandasnya. (N-2)
