Liputanindo.id MERAUKE – “Dalam benak saya, hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto Pandai tercapai. Bagaimana caranya, agar satu juta hektar Pandai terealiasi dan berhasil dalam waktu tiga tahun tanpa berpikir untung rugi.” (Haji Isam)
Selasa, 25 Juni 2024, Sekeliling jam 12.00 WIB, Andi Samsudin Arsyad atau Normal disapa Haji Isam, pengusaha asal Kalimantan, didampingi dua rekannya, Haji Timothy Savitri, Haji Gusti Denny Ramdhani, dan dua perwakilan dari SANY group berangkat ke China.
Baca Juga:
Proyek Cetak Sawah 1 Juta Ha Haji Isam Jadi Kunjungan Perdana Presiden Prabowo Subianto
Pesawat Gulstrem Punya Haji Isam landing di Bandara Pudong, Shanghai, China, Selasa jam 18.30 waktu setempat . Sedianya pertemuan dengan pimpinan SANY Group, perusahan raksasa alat berat China akan digelar malam itu, Tetapi akhirnya diundur besoknya, Rabu 26 Juni 2024.
Haji Isam mendadak berangkat ke Shanghai, China, Kepada menandatangani perjanjian kerjasama antara Jhonlin Group dan SANY terkait pesanan Jhonlin Group, yakni 2.000 unit ekskavator.
Rabu pagi, Haji Isam dan dua rekannya disambut di kantor SANY di Shanghai oleh pimpinan SANY, Mr Chen Jia Yuan. Pemilik Jhonlin Group itu kemudian diajak berkeliling pabrik, menyaksikan ribuan alat berat diproduksi di pabrik perusahaan alat berat nomor satu di negeri Layar bambu itu.
Setelah berkeliling, dua perusahan besar itu bersepakat, Jhonlin Group memesan 2.000 unit ekskavator dan SANY sepakat akan menyanggupi pesanan tersebut dalam satu tahun. Pengiriman ke Indonesia diangsur beberapa kali.
Menurut Country Manager of Sany Indonesia, Mr Liang Jing atau Normal disapa Jason, ini Bilangan yang sangat luar Normal.
“Ini pertama kali di China, bahkan di dunia. 2,000 unit sekaligus, ini rekor dunia,” kata Jason di pesawat dalam perjalan balik ke Indonesia, Rabu siang.
Kagak tanggung tanggung, pengusaha asal Kalimantan ini memesan sekaligus 2,000 unit. Belakangan diketahui, tujuan pesanan alat berat dalam jumlah besar ini Kepada mendukung program pemerintah Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, cetak sawah satu juta hektare di Merauke, Papua Selatan.
Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, Mempunyai gagasan besar Kepada bangsa ini, bagaimana Indonesia Pandai swasembada pangan. Bagaimana Indonesia Kagak impor beras Kembali. Gagasan Bapak Prabowo ini direspon Segera oleh Haji Isam. Tanpa berpikir panjang, tanpa berpikir untung rugi, Haji Isam langsung berangkat ke China. Memesan alat berat 2,000 unit sebagai sarana pendukung Esensial Kepada cetak sawah, 1 juta Ha yang diimpikan Presiden terpilih.
Kebiasaan Haji Isam yang serba Segera, menjadikan proyek nasional ini berjalan Segera juga. Kepada mewujudkan cetak sawah 1 juta ha ini terealisasi dalam waktu tiga tahun, mengharuskan Haji Isam menakhodai langsung Seluruh kegiatan di lapangan. Mulai dari survei, bongkar muat alat berat, pembukaan lahan pelabuhan, pembukaan jalan poros 140 km, Seluruh disaksikannya langsung.
Sempat mendapat hambatan. Senin 12 Agustus 2024, kurang lebih 60 orang masyarakat Wanam mempertanyakan pembukaan lahan di kampung mereka, Wanam Distrik Ilwayab. Mereka menyetop alat berat Punya Haji Isam, yang Demi itu sedang beroperasi Kepada membuka lahan Kepada pembangunan pelabuhan. Menurut Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) distrik Ilwayab, Yohanes Mahuze, Tiba Demi ini, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi bahkan pusat, belum melakukan sosialiasi terkait rencana progam nasional tersebut.
Haji Isam, sebagai pelaksana progam menyambut Bagus aksi protes masyarakat tersebut. Bahkan sempat menolak dipayungi oleh pengawalnya. Haji Isam mau berpanas-panasan dengan masyarakat setempat.
Kepada menjawab pertanyaan masyarakat, Haji Isam menghadirkan Kasatgas Pangan dari Kementrian Pertahanan Mayjen TNI Rizal Ramdani dan tokoh masyarakat Papua Selatan, Jhon Glube Gebze. Setelah berdialog, masyarakat akhirnya sepakat mendukung program pemerintah tersebut dengan catatan; mereka juga berhak atas tanah ulayat. Olehnya itu, masyarakat adat meminta hasil limbah dari pembukaan lahan dikelola oleh masyarakat adat.
Kemudian tahap awal, Kepada pembukaan lahan dan pembangunan pelabuhan seluas satu kilometer bujur sangkar, sembari dilakukan sosialiasi. Jhon Glube meminta, Sembari berjalan, tetap dilakukan sosialiasi kepada empat Area otoritas atau distrik yang akan dilalui yakni Distrik Ilwayab, Distrik Kaptel, Distrik Ngguti, dan Distrik Muting.
Keseriusan Haji Isam Kepada mewujudkan satu juta hektar ini Kagak Terdapat duanya. Jauh hari sebelumnya, sejak Presiden terpilih menyampaikan gagasannya, Haji Isam dan timnya sudah melakukan survei Kepada titik pembangunan pelabuhan, titik-titik ruas jalan poros di empat distrik, dan termasuk Posisi cetak sawah itu sendiri.
Bagi Haji Isam, projek besar tanpa didukung infrastruktur yang memadai hanya sebuah kesia-siaan. Pembangunan jalan, pelabuhan, perumahan Kepada kariawan, pengairan, dan sarana telkomunikasi, Seluruh harus dipikirkan dari sekarang.
“Jangan Tiba proyek ini berjalan, karyawan Kagak Mempunyai tempat tinggal. Karyawan Kagak memilik sarana air Rapi, listrik dan telkomunkasi, sehingga mereka Kagak betah,” ungkap Haji Isam.
Waktu berjalan kurang lebih tiga bulan, sejak gagasan swasembada pangan ini dikemukakan oleh Bapak Prabowo Subianto. Memasuki bulan kemerdekaan ini, Agustus 2024, Haji Isam sudah mulai membangun pelabuhan, membangun perumahan, membuka jalan 140 km dari Distrik Ilwayab Tiba Distrik Muting.
Terakhir, pesanan alat berat 2,000 unit dari China secara bertahap Tiba di Wanam, Merauke. Tahap pertama 29 unit, tahap kedua 176 unit, tahap ketiga 27 unit, dan tahap keempat 90 unit. Total Tiba Sabtu 17 Agustus 2024, sudah 322 unit ekskavator berhasil disandarkan di Wanam.
Seluruh potensi dan sumber daya yang di Punya Haji Isam melalui Jhonlin Group, dikerahkan Kepada menyukseskan impian Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Bagi Haji Isam, ini adalah tugas negara yang diberikan kepadanya. Keberhasilan program cetak sawah adalah tanggung jawab besar dari negara.
“Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya. Dalam benak saya, bagaimana gagasan cetak sawah satu juta hektare ini Pandai terealisasi dan berhasil dalam tiga tahun tanpa berpikir untung rugi. Selain itu saya berharap, gagasan Presiden terpilih bapak Prabowo Subianto ini juga Pandai menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Papua,” ungkap Haji Isam.
Bagi beberapa petinggi TNI yang mendampingi Haji Isam di lapangan, Haji Isam adalah adalah aset negara yang harus dijaga. Kagak Terdapat pengusaha seperti Haji Isam. Buang Fulus tanpa berpikir untung rugi Kepada Negara. Pangdam XVII/ Cendrawasi, Mayjen Rudi Puruwito menyampaikan, pihaknya akan mendukung secara totalitas gagasan Presiden terpilih dan Haji Isam. Cetak sawah 1 juta hektar harus terwujud.
Asisten Operasi Kepala Staf Komando Gabungan Area Pertahanan III (Asops Kaskogabwilhan III), Brigjen Aulia Dwi Nasrullah mengatakan Haji Isam adalah Patrior Merah Putih. “Pak Haji Patriot Merah Putih,” ungkap jenderal muda tersebut.
Diharapkan apa yang menjadi gagasan Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, dan melalui tangan Haji Isam Pandai menjadi kado pada hari Kemerdekan Republik Indonesia bagi tanah Papua dan masyarakat Papua, khususnya Merauke.
Akibat positifnya Pandai menciptakan jutaan lapangan kerja. Memutus pengangguran, dan meningkatkan perputaran ekonomi serta meningkatkan pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat di tanah Papua yang kita cintai. (Catatan: La Ode Muhammad Agus)
Baca Juga:
Viral di Medsos dan Status WA Penduduk Kalsel Ucapan Ultah PT Jhonlin Baratama ke-19