Liputanindo.id JAKARTA – Ketua Lazim PSSI Erick Thohir menegaskan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan FIFA terkait pengibaran bendera Palestina. Ia mengungkapkan, pengibaran bendera Palestina diperbolehkan dalam kompetisi di Rendah naungan asosiasi sepak bola dunia tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Erick menyebutkan bahwa FIFA Bukan mempermasalahkan pengibaran bendera Palestina sebagai simbol dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM.
Baca Juga:
Hasil Drawing AFC U-17 Women’s Asia Cup: Indonesia Tergabung di Grup A Berbarengan ‘Duo Korea’
“FIFA menghargai kebebasan berekspresi, apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan Bukan Eksis pelarangan apalagi Denda,” kata Erick, dikutip Selasa (7/11/2023).
Erick pun mengomentari isu yang berkembang bahwa Komite Disiplin menjatuhi Denda pada Persiraja akibat berkibarnya bendera Palestina. Menurut Erick hal itu adalah sebuah disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Asal Mula, kata Erick, yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina melainkan soal suporter melakukan pitch invasion (menerobos ke lapangan).
“Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena Eksis suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu Bukan diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan usai peristiwa Kanjuruhan,” kata Erick.
Senada dengan Erick, dilansir dari laporan Antara, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh menegaskan, pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI Bukan memberi Denda melainkan aspirasi.
Riyadh mempersilakan suporter Kepada menyemarakkan solidaritasnya itu di bangku dan tribun stadion. Layaknya apa yang terjadi di sejumlah Aliansi dunia yang mana suporter sepak bola membentangkan bendera dan spanduk dukungan pada nasib Palestina.
Tetapi Riyadh meminta agar Bukan Eksis suporter yang melakukan pitch invasion atau menyerbu masuk ke lapangan. Hal ini kata Riyadh Bukan diperkenankan karena melanggar peraturan dan keselamatan.
“Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi Begitu ini kita sedang melakukan transformasi pasca tragedi Kanjuruhan yang mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan Bukan diperkenankan,” kata Riyadh menegaskan.
Riyadh menjelaskan selama ini komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. PSSI dan federasi sepak bola Palestina Mempunyai Rekanan spesial. Bahkan rutin menggelar kerja sama dan uji coba.
Bahkan yang teranyar, kata Riyadh, Ketum PSSI Erick Thohir menawarkan Indonesia sebagai kandang Palestina kala mereka menjamu Australia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 November ini.
“Soal komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. Seperti yang diucapkan oleh Ketum PSSI, kandang Indonesia adalah kandang Palestina juga!” ucap Member komite eksekutif PSSI itu. (IRN)
Baca Juga:
Bima Sakti Minta Timnas Indonesia U-17 Tunjukkan Peforma Terbaiknya di Laga Pembuka Piala Dunia U-17