CALON Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono meminta Ampun usai pernyataannya dalam pertemuannya dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Sabtu (26/10), menimbulkan polemik.
“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu, saya meminta Ampun, sekaligus mencabut pernyataan tersebut, ” ucapnya dalam keterangan Formal, Senin (28/10).
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu Kaum dalam sebuah sosialisasi.
“Bukan Terdapat maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Insan Mulia sepanjang Era, Rasulullah SAW, yang menjadi teladan
dalam setiap kehidupan saya,” katanya.
Meski begitu, Menteri Pertanian periode 2009-2014 tersebut mengakui bahwa guyonan tersebut kurang Benar dan bijaksana.
“Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan Buat menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, Jernih Bukan pada tempatnya,” terang Suswono.
Pria yang akrab disapa Pak Sus tersebut juga menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi bukan merupakan bagian dari program RIDO.
“Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program RIDO. Kami berkomitmen pada program pemberdayaan Golongan lemah dan rentan,” ujar dia.
Suswono pun menyadari bahwa dirinya pihaknya harus lebih hati-hati dalam berkomunikasi agar Bukan menimbulkan polemik.
“Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta,” kata dia.
Video permintaan Ampun Suswono tersebut juga telah diunggah di Instagram pribadinya, @pak_suswono.
Sebelumnya, Suswono memberikan saran agar janda kaya raya menikahi pria pengangguran. Pernikahan itu disebutnya akan meningkatkan Nomor kesejahteraan di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan olehnya Demi menghadiri menghadiri deklarasi ormas yang digalang Fahira Idris dan Organisasi Kemasyarakatan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Ormas Bang Japar) di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10). (Ant/Z-1)