Akibat Blokade Air Rapi oleh Israel, Jalur Gaza Terancam Epidemi

Liputanindo.id JALUR GAZA – Blokade dan Invasi Israel Tetap Lanjut berlangsung di Jalur Gaza. Akses Sokongan dan air Rapi Tetap Lanjut Tersendat. Seorang pejabat kesehatan Palestina,  memperingatkan bahaya  epidemi di seluruh Jalur Gaza. 

“Tingkat pencemaran air yang digunakan Penduduk di Jalur Gaza sangat tinggi,” kata Rami Al-Abadia, direktur departemen layanan kesehatan dasar pada Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, dikutip Selasa (17/10/2023).

Baca Juga:
Israel Serang Kamp Pengungsi Rafah, Sedikitnya 30 Tewas

“Penggunaan air kontaminasi selama sepekan ini menimbulkan sejumlah kasus diare pada anak-anak yang berada di pusat-pusat penampungan,” kata dia.

Al-Abadia menandaskan orang-orang yang berada di pusat-pusat penampungan kekurangan alat kebersihan pribadi, Tamat menimbulkan sejumlah kasus penyakit kulit.

Cek Artikel:  WHO Sebut Israel Geledah, Lecehkan dan Tahan Petugas Medis di Gaza

Dia juga mengingatkan tumpukan sampah di jalanan mengingat Gaza menghasilkan 2 ribu ton sampah setiap hari dan petugas sanitasi tak Dapat bekerja karena pemboman besar-besaran Israel.

Memasuki hari kesepuluh konflik dengan Hamas, Israel Lanjut membombardir dan memblokade Jalur Gaza.  Sudah lebih dari satu juta orang atau Dekat separuh total penduduk Jalur Gaza mengungsi, kata Badan Pemulihan dan Pekerjaan Kepada Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

Gaza mengalami krisis kemanusiaan mengerikan tanpa listrik, sementara pasokan air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan mulai menipis ketika Penduduk sipil pindah ke Kawasan selatan setelah Israel memerintahkan mereka meninggalkan bagian utara Gaza, seperti dilansir dari Antara.

Cek Artikel:  Kejagung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Impor Gula

Pertempuran dimulai ketika pada 7 Oktober Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa, serangan mendadak ke segala penjuru termasuk serentetan tembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara. 

Serangan dilancarkan sebagai balasan setelah Masjid Al-Aqsa disebut Israel dan akibat kekerasan terhadap Penduduk Palestina yang dilakukan Israel yang Lanjut meningkat.

Sebagai balasan militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Hamas di Jalur Gaza. Paling sedikit 2.808 Penduduk Palestina, termasuk 750 anak-anak tewas akibat serangan udara Israel di Gaza. (IRN)

 

Baca Juga:
Dewan Keamanan Nasional AS Nyatakan Dukungan Terhadap Israel

 

Mungkin Anda Menyukai