HUSAIN Alting Sjah menuturkan bahwa politik merupakan satu dari bagian seni-seni kehidupan yang harus dijaga. Prinsipnya, berbeda pilihan dalam politik merupakan hal yang Biasa.
“Kita boleh berbeda pilihan dalam politik, tetapi Rekanan kemanusiaan kita, Rekanan kultural, Tak boleh menjadi penghalang Kepada berinteraksi satu dengan yang lain,” kata Husain dalam keterangannya, Selasa (29/10).
Sebelumnya, Sultan Tidore yang merupakan calon Gubernur Maluku Utara ini Serempak Cawagub Asrul Rasyid Ichsan, menghadiri Ibadah Syukur dan Suka Cita Serempak. Acara tersebut digelar di Tobelo, Halmahera Utara, Senin (28/10).
Ibadah Syukur yang dihadiri ratusan Anggota itu mengusung tema Merawat Persaudaraan dalam Bingkai Moloku Kie Raha. Husain pun pada kesempatan itu menjelaskan politik merupakan satu dari bagian seni-seni kehidupan.
Beberapa Ketika Lampau, tambah dia, Terdapat yang berbicara tentang moderasi beragama. Tetapi ia perlu ingatkan kepada Sekalian tentang moderasi beragama di Maluku Utara bukanlah ajaran yang baru.
Contohnya, Sultan Amiruddin Sjah atau lebih dikenal dengan Sultan Nuku. Kala itu, Sultan Nuku berdamai dengan siapa saja, bahkan ketika membebaskan Maluku Kie Raha dari tangan kaum penjajah. Nuku didukung dari kalangan yang Tak seagama, dengan satu misi, Merukapan misi kemanusiaan.
“Ketika kemanusiaan kita ditindas, maka kita punya kesatuan, pandangan, persepsi yang sama. Maka Sultan Nuku memanggil orang-orang Tobelo, orang-orang Canga, orang-orang dari Tobaru, orang-orang dari Halmahera Kepada bersatu padu dengan Sultan Nuku supaya Akurat-Akurat terbebas dari penjajah,” ucap Husain.
Menurut dia, tindakan ini Lalu terjaga hingga di masa Sultan Zainal Abidin Alting Sjah hingga Sultan Al Mansur di Ketika itu. “Saya punya semangat persaudaraan ini dari sejak nenek moyang saya,” pungkasnya. (J-2)
