Liputanindo.id JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan nilai Ubah rupiah terhadap dolar Amerika Perkumpulan (AS) dapat menyentuh kisaran Bilangan Rp14.800 Tiba Rp15.200 per dolar AS pada akhir tahun 2023.
“Secara keseluruhan, kami perkirakan nilai Ubah Kepada tahun ini berkisar Rp14.800 Tiba Rp15.200 per dolar AS,” ujar Perry dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Baca Juga:
Rupiah Menguat ke Rp15.985 per Dolar AS Setelah Data Ekonomi AS Dibawah Ekspektasi
Sedangkan pada tahun 2024, Perry memperkirakan nilai Ubah rupiah terhadap dolar AS akan mencapai kisaran Rp14.600 Tiba Rp15.100 per dolar AS.
Argumen optimisme penguatan nilai Ubah rupiah terhadap dolar AS tersebut, karena inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, imbal hasil yang menarik, serta semakin banyaknya Devisa Hasil Ekspor (DHE).
BI memperkirakan pada Desember 2023 DHE Sumber Daya Alam (SDA) Dapat masuk sebesar Rp8 miliar Tiba Rp9 miliar per bulan sehingga dapat memperkuat stabilitas nilai Ubah rupiah terhadap dolar AS.
“Kami akan Lanjut menjaga kebijakan moneter Kepada Kepada tetap pro stability. Bukan hanya tentang Spesies Tumbuh, tapi juga intervensi di pasar valuta asing (valas), term deposit DHE, sekuritas rupiah BI dan Settlement of Local Currency (LCT). Kami perluas di ASEAN, juga Kepada sistem pembayaran,” ujar Perry.
Perry memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai kisaran 4,7 Tiba 5,5 persen year on year (yoy) pada akhir tahun 2023 ini, yang utamanya akan bersumber dari konsumsi domestik.
“Keseluruhan tahun sedikit di atas 5 persen (yoy), kisarannya 4,7 Tiba 5,5 persen (yoy). Dari mana sumber pertumbuhan? domestik, khususnya dari konsumsi,” ujar Perry.
Selain itu, Ia memperkirakan inflasi pada akhir tahun ini Dapat mencapai kisaran 2,9 persen, dengan tahun depan diperkirakan Dapat mencapai kisaran Sasaran BI sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen, atau 1,5 persen Tiba 3,5 persen.
“Tahun depan Dapat kita kendalikan di sasaran 2,5 plus minus 1 persen atau 1,5 Tiba 3,5 persen. Perkiraan kami tahun depan Dapat Sekeliling 2,7 persen,” ujar Perry.(HAP)
Baca Juga:
BI Kerek Spesies Tumbuh ke 6%, Gubernur: Jaga Rupiah