Liputanindo.id – Departemen Pertahanan Amerika Perkumpulan (AS) mengumumkan pihaknya meneken kontrak USD4 miliar (Sekeliling Rp65 triliun) kepada sejumlah perusahaan sebagai bagian dari inisiatif nasional Demi meningkatkan kemampuan AS melawan senjata pemusnah massal (WMD).
Daftar perusahaan-perusahaan yang digandeng Departemen Pertahanan AS, Merukapan Applied Research Associates, Booz Allen Hamilton, Leidos, Peraton, SRC, Two Six Labs, Noblis, Parsons Government Services, dan Signalscape.
Mereka mendapatkan kontrak pengiriman tanpa batas/kuantitas dengan batas maksimum kumulatif sebesar USD4 miliar Demi Direktorat Penelitian dan Pengembangan Badan Pencegahan Ancaman Pertahanan (DTRA), demikian bunyi rilis dari Departemen Pertahanan AS, Rabu (29/5/2024), dikutip dari Sputnik.
Menurut pernyataan itu, perusahaan-perusahaan tersebut akan melakukan berbagai layanan, termasuk penelitian, pengembangan, pengujian, Penilaian, dan pengadaan, Demi memastikan AS Bisa melawan ancaman senjata pemusnah massal dari musuh.
Pekerjaan di Dasar program ini akan dibagi menjadi tiga Grup. Pertama, kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, ilmu data, dan pengembangan perangkat lunak.
Kemudian Grup kerja kedua, Merukapan operasi dan tindakan pencegahan di lingkungan kimia, Hidup, radiologi, dan nuklir.
Sedangkan penargetan, operasi informasi, dan peperangan Kagak teratur Eksis di Grup ketiga.
Pengerjaan kontrak-kontrak tersebut diperkirakan selesai antara Mei 2029 hingga Mei 2034.