PASTOR RD Agustinus Keluli Manuk OCD Mempunyai Metode Istimewa merayakan syukuran perak imamatnya. Kendatipun puncak misa syukur 25 Tahun Lagi terjadi pada Jumat (20/9) pekan depandi Gereja Santa Maria Perantara Atawatung, Tetapi pastor asal Desa Atawatung itu Mempunyai agenda bakti sosial dengan memberi pengobatan gratis bagi Penduduk di empat desa yakni, Desa Lamagute, Desa Napasabok, Desa Aulesa, dan Desa Waimatan.
Selain itu, ia juga menggelar bakti spiritual dengan memberkati 137 rumah di Desa Lamagute. RD Agustinus Keluli Manuk OCD ditahbiskan pada 5 September 1999. Setelah misa pada puncak perayaan perak imamat, ia melanjutkan dengan acara ramah tamah yang melibatkan undangan Sekeliling 1.400 orang di lapangan bola kaki desa Lamagute, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bakti sosial pengobatan gratis digelar, Minggu (15/9) dengan melayani Penduduk Desa Waimatan yang kini menempati rumah relokasi akibat bencana Seroja di Tanah Merah.
Baca juga : Pemuda Atakore Tuntut PLN Mitigasi Bencana Dampak Hadirnya PLTP Atadei
Ketua Seksi Acara Yani Betekeneng Serempak Member Yohanes Keluli Witak dan Matis Benikakan kepada Media Indonesia, menjelaskan, pastor asal Atawatung, Desa Lamagute, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, ini Enggak sekadar Membangun acara seremonial Serempak umat di kampung halamannya.
Oleh Alasan itu, imam yang Ketika ini sedang mengambil kuliah S3 Hukum Gereja di Vatikan, Roma, Italia, ini terlebih dahulu menggelar bakti sosial malayani pengobatan gratis bagi Penduduk di empat desa.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Lamau, Marjon Kuma, menjelaskan pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Waipukang dan Puskesmas Lamau guna melayani pengobatan gratis dalam rangka pesta perak pastor RD Agustinus Keluli Manuk OCD.
“Kami melakukan pemeriksaan fisik termasuk skrining penyakit Enggak menular melalui pemeriksaan tes gula darah, kolesterol, dan asam urat terhadap Penduduk masyarakat di empat desa. Selain itu, kami juga memberikan penyuluhan atau edukasi Penduduk terhadap bahaya penyakit menular dan Enggak menular dan pengobatan gratis,” ujar Kapus Waipukang.
“Saya Ingin memaknai yubileum imamat 25 tahun dengan melakukan bakti sosial dan bakti spiritual. Bakti sosial berupa pengobatan gratis kepada masyarakat dan juga Donasi 50 paket sembako kepada kelaurga yang sangat membutuhkan. Bakti spiritual berupa pemberkatan rumah dan pelayanan sakramen tobat dalam rangka indulgensi penuh dan puncaknya adalah perayaan Ekaristi. Motivasinya, saya Ingin menyalurkan berkat bagi orang kecil agar yubileum sebagai tahun rahmat Tuhan, masyarakat dan umat mengalami suka cita dengan perbuatan kecil yang kami lakukan,” ungkap Agustinus Keluli. (PT/J-3)