12 Tradisi Acara Maulid Nabi di Nusantara

12 Tradisi Acara Maulid Nabi di Nusantara
Peserta berjalan dan membaca selawat Demi mengikuti kirab Maulid Nabi di Kampung Nelayan Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (15/9/2024).(Antara/Moch Asim)

Umat Islam sedunia menyambut gembira peringatan Kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW) pada 12 Rabiul Awal. Begitu pun masyarakat Nusantara turut menggelar berbagai perayaan menyambut maulid Nabi.  

Setidaknya tercatat Terdapat 12 tradisi maulid Nabi di Nusantara. Apa saja itu? Berikut uraiannya sebagaimana dilansir Bimas Islam.

1. Tradisi buat ketupat Sampang di Madura.

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah pembuatan ketupat dari daun kelapa.

Baca juga : Kenapa Nabi Muhammad Tak Pernah Bikin Maulid? Ini Jawabannya

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah Grebeg. Ini Mempunyai Maksud masyarakat akan mengikuti para sultan, para pembesar yang keluar dari keraton Buat upacara Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid. Sebelum Tiba pada puncaknya, tradisi ini Mempunyai tahapan yang harus diikuti.

3. Tradisi Matang kuah Beulangong di Aceh.

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah memasak Serempak dengan menu wajib daging sapi dengan kuah kari.

Cek Artikel:  Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Pesantren, 26.000 Santri Ikuti Sekolah Bisnis

4. Tradisi Baayun Maulid di Banjar.

Kata Baayun berarti ayunan atau buaian. Kata mulud berarti Kelahiran Nabi. Jadi, Baayun Mulud berarti kegiatan mengayun anak bayi sebagai bentuk rasa syukur atas Kelahiran Nabi.

Baca juga : Ditanya tentang Hukum Maulid Nabi, Imam As-Sakhawi Jawab Begini

5. Tradisi Bungo Lado di Padang Pariaman.

Tradisi yang Tetap dilestarikan Ialah setiap keluarga Membangun pohon hias yang diberi tanda daun Bungo Lado. Pohon hias itu Lewat disumbangkan ke panti asuhan.

6. Tradisi Maulid Nabi di Jepara.

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah membaca kitab al-Barzanji. Kegiatan ini Lewat dilanjut dengan tausiyah dan doa Serempak.

7. Tradisi Maulid Bale Saji di Bali.

Tradisi yang Tetap dilestarikan Ialah mengarak Bale Saji yang berisi hiasan Tumbuh dari telur dan kertas. Maksud dari telur tersebut ialah melambangkan Kelahiran.

Cek Artikel:  Bea Cukai Jateng dan DIY Gelar Ekspose Penertiban Importasi dan Pemusnahan Barang Senilai Miliaran Rupiah

Baca juga : Pandangan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani tentang Hukum Maulid Nabi

8. Tradisi Karts Rammang-Rammang di Sulawesi Selatan.

Tradisi ini dirayakan dengan mengarak ratusan paket makanan menggunakan lebih dari 50 Bahtera di sepanjang sungai. Perayaan ini Figur rasa Kasih pada Nabi dan rasa syukur atas nikmat sungai yang telah memberikan mata pencaharian. Acara ini dilengkapi hiasan ribuan telur.

9. Tradisi Maulid Nabi di Lombok.

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah membaca selawat Nabi dan syair al-Barzanji. Setelah itu mengadakan berbagai lomba dan arak-arakan mengelilingi kampung.

10. Tradisi Maulid Nabi di Banyuwangi.

Tradisi yang Tetap dilestarikan berupa mengarak ratusan telur yang telah ditancapkan pada jodang (batang pohon pisang) dan ancak (wadah yang berisi nasi dan lauknya). 

Cek Artikel:  BNPB Banjir di Medan sudah Mulai Surut

Baca juga : Biodata Nabi Muhammad SAW, Perjalanan Kehidupan, Keluarga, Sifat Fisik

Setelah diarak, jodang dan ancak dibawa ke masjid Buat dibacakan selawat dan doa. Kemudian acara dilanjut dengan pembagian telur dan makan Serempak. 

11. Tradisi Keresan di Mojokerto.

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah keresan. Dalam bahasa Jawa, pohon kersen disebut keres. Keresan ini sama seperti panjat pinang. Masyarakat akan mengambil hadiah yang digantung pada ranting dua pohon kersen.

12. Tradisi Sebar Udikan Madiun.

Tradisi yang Tetap dilestarikan ialah masyarakat menyebar Duit koin yang diwariskan nenek moyang di halaman rumah Penduduk. Peserta yang mengikuti tradisi akan berebut koin yang berjumlah belasan juta rupiah. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai