CARTAU SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan sebanyak tujuh perusahaan asal Inggris menyatakan tertarik Buat berinvestasi di Kawasan Provinsi Jatim.
“Tujuh perusahaan asal Inggris itu telah mengajukan Letter of Intent proyek investasi sektor transportasi Standar dan pengolahan sampah menjadi Daya panas atau listrik, Adalah Crossrail, Loesche, Mott MacDonald, Seaport Consultant Asia, Arup, Colas Rail, dan Alstom,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis (31/8/2023)
Baca Juga:
Inggris akan Berlakukan Pelarangan Buat Vape Sekali Mengenakan
Gubernur Khofifah menyatakan Pemprov Jatim akan Lalu berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan melakukan percepatan realisasi investasi dari Inggris.
Terlebih, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) asal Inggris di Jatim selama periode 2010 – 2022 berada di peringkat 13 senilai 162,67 juta dolar Amerika Perkumpulan (AS).
Khofifah memaparkan, secara keseluruhan, pada tahun 2022 realisasi investasi Jatim meningkat signifikan sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021.
Kemudian, di semester satu tahun 2023, nominal realisasi investasi Jatim menembus Nomor Rp61,2 triliun, meningkat 14,2 persen dari semester I tahun 2022, atau tumbuh sebesar 7,6 persen dari semester II tahun 2022.
“Kalau investasi asal Inggris masuk diharapkan meningkatkan nilai realisasi investasi PMA di Jatim. Selain itu rangking realisasi investasi PMA Inggris akan terdongkrak naik menembus 10 besar,” ujar Khofifah yang menggelar temu bisnis dan investasi Serempak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris, pada Selasa (29/8)
Mantan Mensos ini mengungkapkan, di sektor transportasi publik, Pemprov Jatim mengawal dan mendukung program percepatan pembangunan ekonomi sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019, khususnya Buat transportasi publik di Kawasan aglomerasi Surabaya.
Menurutnya, Perpres tersebut Buat menjawab koneksitas sentra-sentra penduduk, konsentrasi antara dunia industri dan pabrik, kawasan ekonomi Spesifik (KEK) dan sentra industri melalui layanan transportasi publik yang lebih mudah dan efisien.
“Sudah dilakukan penyusunan feasibility study Buat ‘Surabaya Regional Railways Line dan Sustainable Urban Mobility Plan’ dari Jerman, serta pre-feasibility study urban mass rapid transit system dari Jepang Buat membangun koneksitas di antara titik-titik di Kawasan aglomerasi Surabaya, yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo dan Lamongan,” katanya.
Khofifah menilai pembangunan koneksitas transportasi publik Krusial Buat memudahkan mobilitas atau pergerakan masyarakat maupun barang dan jasa, khususnya Buat industri dan wisata.
“Penyusunan Berkas perencanaan tersebut merupakan bagian dari readiness criteria dalam pembangunan transportasi publik. Hasil studi diharapkan dapat menjadi dasar Buat membangun kerja sama lebih konkrit dengan memberikan solusi mengatasi kepadatan Lampau lintas di aglomerasi Surabaya melalui transportasi publik,” papar Khofifah. (HAP)
Baca Juga:
Meski Diserang AS dan Inggris, Houthi Tetap Jadikan Kapal Israel Sasaran