Republik Impor


INDONESIA ialah negara besar. Besar karena populasi penduduk, bahkan salah satu populasi terbesar di dunia. Besar pula karena sumber daya alam. Indonesia pun tak pernah kekurangan orang pintar. Tokoh besar dari Bumi Pertiwi pun hadir dalam sejumlah momen bersejarah di dunia, seperti Bung Karno. Selanjutnya, di masa kekinian, acapkali sejumlah tokoh dari Indonesia dinobatkan sebagai salah seorang yang berpengaruh di dunia, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Tetapi, di balik fakta kegemilangan tersebut, Indonesia menyimpan paradoks. Negeri yang subur dengan tongkat kayu menjadi tanaman, seperti dikatakan Koes Ploes, Indonesia tak Pandai lepas dari jeratan impor sejak Orde Baru hingga pasca-Reformasi Tiba Begitu ini. Presiden Joko Widodo yang sudah dua kali berkuasa seringkali marah kepada bawahannya dalam berbagai kesempatan terkait kegemaran negara yang dipimpinnya akan produk-produk impor.

Kebesaran Indonesia sebagai sebuah negara dalam berbagai hal seolah tak berdampak. Kebesaran yang hanya di atas kertas. Faktanya, kita akan mengalami krisis pangan Kalau Enggak impor beras, daging, kedelai, gula, dan sebagainya. Sementara Presiden Jokowi Dekat setiap pekan panen raya di mana-mana. Kebutuhan tinggi seperti masa Ramadan dan jelang Lebaran ditambah cuaca Enggak baik Membangun stok semakin menipis sehingga Demi menyelamatkannya dengan jurus cespleng, yakni impor. Rencananya, Indonesia akan mengimpor impor beras sebanyak 2 juta ton Tiba akhir tahun 2023 Demi cadangan beras pemerintah. Setali tiga Doku. Badan Pangan Nasional juga memerintahkan Bulog dan ID Food Demi mengimpor daging sapi, kerbau, dan gula kristal. Tak hanya Demi kesediaan Ramadan, tetapi juga Demi pengendalian inflasi.

Cek Artikel:  Waspadai Rivalitas Mendunia

Tak hanya perkara perut, Indonesia juga mengimpor kebutuhan Demi pertahanan dalam negeri, seperti alat Istimewa sistem senjata (alutsista), peluru, seragam, hingga sepatu Demi prajurit TNI. Hal ini Membangun Presiden Jokowi berang. Menurutnya, Kalau di dalam negeri tak Pandai memproduksinya, diperkenankan impor, seperti alutsista atau peralatan tempur yang berteknologi tinggi. Indonesia sudah Mempunyai PT Pindad (persero), perusahaan BUMN yang bergerak pada industri pertahanan, seperti Membangun kebutuhan produk-produk militer dan komersial.

Masalah importasi yang menyita perhatian publik ialah rencana importasi kereta api bekas dari Jepang. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengimpor kereta bekas dan komponen kereta dari ‘Negeri Surya Terbit’. Alasannya, jumlah penumpang Maju mengalami peningkatan kapasitas penumpang. Pada tahun ini, KCI membutuhkan 10 rangkaian kereta pada tahun ini dan 12 rangkaian kereta pada 2024 Demi menggantikan rangkaian kereta yang akan pensiun. KCI sendiri sudah meneken kontrak pengadaan 16 trainset KRL baru produksi PT Industri Kereta API (persero) senilai Rp3,8 triliun. Tetapi, pesanan itu baru Pandai dipenuhi pada 2025.

Cek Artikel:  Giliran Tukin Dijarah

Gayung tak bersambut. Rencana KCI akan mengimpor kereta bekas ditolak Kementerian Perindustrian. Pasalnya, PT INKA sudah Pandai memproduksinya. Polemik rencana importasi kereta bekas dari sementara terhenti karena kepastian importasi menunggu audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kegemaran importasi berbagai kebutuhan bangsa ini hendaknya dievaluasi secara menyeluruh. Terlebih Tengah seringkali terjadi polemik antarintansi pemerintah sendiri, seperti dalam importasi beras polemik antara Kementerian Pertanian dan Bulog serta importasi kereta bekas antara PT KCI dan Kemenperin. Polemik antarinstansi pemerintah menunjukkan para panyelenggara negara belum satu visi pentingnya membangun kemandirian bangsa. Sepatutnya, Indonesia menjadi bangsa yang Independen sebagaimana cita-cita founding fathers Bung Karno bahwa Indonesia harus berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

Cek Artikel:  Membuka Celah Manipulasi Bunyi

Selain itu, maraknya importasi Pakaian bekas juga memukul industri Pakaian dalam negeri. Importasi Pakaian bekas disebut illegal, tapi nyaris tak terbendung karena importasi tersebut juga melalui pelabuhan-pelabuhan besar yang Sepatutnya sangat mudah dideteksi aparat Bea Cukai. Hentikan keranjingan importasi. Waspadai pemburu rente di balik importasi. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia jangan Sekadar slogan tanpa Arti.

Mungkin Anda Menyukai