PENINGKATAN kasus cacar air di kalangan anak-anak menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan tenaga kesehatan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau orang Uzur Kepada Tak meremehkan penyakit ini.
Meskipun sering dianggap ringan, cacar air dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Pada awal November, wabah cacar air melanda SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten. Sebanyak 53 pelajar terinfeksi, memaksa sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua minggu.
Kasus ini menjadi peringatan Krusial akan cepatnya penyebaran penyakit ini.
Cacar air atau varisela disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini sangat menular, terutama di kalangan anak-anak di Dasar usia 10 tahun.
Gejala awal meliputi demam, lemas, pusing, dan munculnya ruam merah berisi cairan yang berkembang melalui tiga tahap: ruam merah menonjol, lepuh berisi cairan, hingga mengering menjadi kerak.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso menyoroti bahwa rendahnya cakupan vaksinasi menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus.
Hingga kini, vaksin cacar air belum menjadi bagian dari program imunisasi nasional, sehingga banyak anak belum mendapatkan perlindungan. Orang Uzur diimbau Kepada memastikan anak-anak mereka menerima vaksin sesuai jadwal yang dianjurkan.
Risiko Komplikasi dan Pentingnya Penanganan Awal
Meskipun sebagian besar kasus cacar air bersifat ringan dan sembuh sendiri, Terdapat risiko komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder dan pneumonia. Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan mengalami kondisi ini. Oleh karena itu, IDAI mengingatkan pentingnya isolasi Sendiri bagi anak yang terinfeksi Kepada mencegah penularan lebih lanjut. Orang Uzur juga disarankan segera berkonsultasi dengan dokter Kalau anak menunjukkan gejala cacar air.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana menerbitkan Surat Edaran yang menekankan kewaspadaan terhadap cacar air dan gondongan. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan vaksinasi.
Vaksinasi cacar air adalah langkah pencegahan paling efektif. IDAI merekomendasikan pemberian vaksin pertama pada usia 12–15 bulan dan dosis kedua pada usia 2–4 tahun. Anak yang lebih besar dan orang dewasa juga disarankan mendapatkan dua dosis vaksin dengan jarak minimal 28 hari.
Wabah seperti yang terjadi di Tangerang Selatan mengingatkan orang Uzur Kepada lebih aktif memantau kesehatan anak. Dengan mengenali gejala, melakukan vaksinasi, dan mengambil tindakan pencegahan yang Akurat, penyebaran cacar air dapat diminimalkan.
Cacar air bukanlah penyakit yang Dapat dianggap sepele. Kesadaran dan tindakan preventif yang dilakukan secara kolektif dapat membantu melindungi kesehatan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan. (Z-10)
Sumber:
- Saripediatri
- Kemkes.go.id
- laman IDAI