Penjelasan Polisi soal Anak SMA Viral di Jogja yang Terperosok ke Sungai dan Nyaris Dikeroyok

Liputanindo.id – Polisi mengamankan tujuh anak SM di Kota Yogyakarta atas dugaan memprovokasi pelajar sekolah lain dengan melakukan aksi kekerasan Ketika konvoi kelulusan pada hari Senin.

Kepala Polresta Yogyakarta Kombes Pol. Aditya Surya Dharma di Mapolresta Yogyakarta, Senin kemarin menuturkan, bahwa mereka melempar petasan dan batu ke salah satu sekolah di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

“Melakukan aksi provokasi dengan goyang-goyang pagar sekolah melempar petasan dan sejumlah batu,” kata dia.

Mendapat laporan dari petugas keamanan sekolah tersebut, polisi Lewat mendatangi Posisi dan membubarkan aksi tersebut.

“Kami bubarkan walaupun tadi Terdapat satu orang yang konvoi sempat viral karena Terperosok ke sungai. Kami antarkan interogasi, dia Terdapat yang dorong dari Penduduk kemudian dia bersembunyi di Dasar, tetapi Bukan Terdapat patah tulang atau apa,” kata dia.

Cek Artikel:  Ronald Tannur Divonis Bebas dalam Tuduhan Membunuh Pacar, Pengacara Korban Kecewa

Aditya memastikan aksi provokasi tersebut belum Tamat memicu tawuran atau aksi balasan dari pelajar lain.

“Belum sempat terjadi tawuran sudah Bisa kami netralisasi. Kami lakukan pengamanan dan kami bubarkan. Beberapa tadi kami amankan,” ujar dia.

Dari tujuh pelajar yang diperiksa di Mapolresta Yogyakarta, polisi mengamankan lima unit sepeda motor, lima selongsong bekas petasan, sebuah gear bekas, tongkat pemukul, cat semprot, hingga obat berbahaya jenis pil “yarindo”.

Polresta Yogyakarta, kata Aditya, bakal memanggil pihak sekolah serta orang Uzur masing-masing pelajar. “Kami komunikasi dengan sekolah, orang Uzur, maupun kepala lingkungan setempat,” kata dia.

Aditya mengimbau seluruh sekolah di Kota Yogyakarta menjaga masing-masing siswanya agar Bukan terlibat aksi yang dapat memicu kericuhan pada masa perayaan kelulusan.

Cek Artikel:  Pj Gubernur Zudan Ingin Empat Jusuf dari Sulsel Jadi Branding Baru

“Kami juga adakan patroli siber maupun secara terbuka Buat mengantisipasi aksi tandingan dari sekolah-sekolah lain,” tutur Aditya.

Mungkin Anda Menyukai