Sejumlah program rehabilitasi Sungai Citarum yang konon berpredikat “terkotor di dunia” ini sudah menunjukkan capaian positif. Salah satunya semakin banyaknya lahan gundul yang sudah ditanami pohon kembali.
Tetapi, Asisten Teritorial Kodam III/Siliwangi Kolonel Hasto P mengakui Tetap cukup kesulitan dalam membersihkan sampah yang mengotori Citarum. Seperti diketahui, sungai yang konon terkotor di dunia itu banyak digenangi sampah yang diproduksi masyarakat di sejumlah kawasan hulu seperti Kabupaten Bandung Barat, Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. “Telat dibersihkan sehari saja, langsung menumpuk,” katanya.
Baca juga: Sampah Tetap Jadi Persoalan Istimewa di Sungai Citarum
Selain jumlahnya yang sangat banyak, sampah-sampah inipun sulit dibersihkan karena minimnya peralatan yang Terdapat.
Ridwan Kamil mengakui, Sasaran pembelian eskavator belum terealisasi. Sehingga, lanjut dia, penanganan sampah di sungai tersebut Tetap dilakukan seadanya.
Dia memahami Tetap belum tersedianya fasilitas dan alat-alat yang dibutuhkan petugas di lapangan. “Tahun ini Tetap merencanakan, sehingga kegiatan-kegiatan penanggulangan sampah Tetap seadanya. Belum menggunakan konsep besar,” katanya.