Iran Bantah Helikopter Raisi Disabotase, Sebut Ledakan Akibat Benturan Lereng Gunung

Liputanindo.id – Penyelidik militer Iran memastikan Kagak Eksis bukti sabotase atas kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi. Hasil penyelidikan menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh benturan dengan lereng gunung.

Staf Biasa Angkatan Bersenjata Iran mengatakan kecelakaan pada 19 Mei Lewat yang juga menewaskan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan lainnya bukan karena sabotase seperti dugaan yang ramai dibicarakan.

“Berdasarkan pengambilan sampel dan pengujian yang dilakukan terhadap puing-puing dan bagian-bagian helikopter, serta pola sebaran puing-puing dari badan Esensial, dapat dipastikan terjadinya ledakan Kagak disebabkan oleh sabotase selama penerbangan dan beberapa Demi sebelum benturan dengan lereng gunung,” demikian laporan tersebut, dikutip IRNA, Kamis (30/5/2024).

Cek Artikel:  Palestina Tuding AS Ikut Bertanggung Jawab atas Genosida Israel

Selain itu, penyelidik dengan cermat memeriksa sebagian besar Berkas terkait pemeliharaan helikopter dan Kagak menemukan masalah yang mungkin berperan dalam kecelakaan tersebut.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa kapasitas helikopter dalam hal beban standar maksimum yang dapat dibawanya pada titik lepas landas dan sepanjang jalur penerbangan serta rute pulang ditemukan berada dalam batas yang diizinkan.

Sementara itu, rekaman percakapan antara awak pesawat menunjukkan bahwa kontak terakhir dengan pilot hingga Demi kejadian dan ketika mereka berhenti merespons berlangsung selama 69 detik, dan Kagak Eksis pernyataan darurat yang tercatat selama waktu tersebut.

Penyelidik militer juga mengesampingkan adanya gangguan pada sistem komunikasi atau gangguan frekuensi pada helikopter. Mereka mengungkapkan bahwa selama penerbangan dan hingga 69 detik sebelum kecelakaan, kontak dengan pesawat tetap terjaga pada frekuensi yang ditentukan.

Cek Artikel:  Bangunan Perumahan Pekerja di Kuwait Kebakaran, 41 Orang Tewas Terpanggang

Laporan tersebut lebih lanjut menyebutkan bahwa Kagak Eksis tanda-tanda serangan siber yang dilakukan terhadap helikopter kepresidenan.

Staf Biasa, yang mengeluarkan laporan awal mengenai insiden tersebut pada Rontok 24 Mei, mengatakan penyelidikan akan Maju berlanjut hingga penyebab Esensial kecelakaan tersebut ditentukan dan hasilnya akan dipublikasikan.

Mungkin Anda Menyukai