Liputanindo.id JAKARTA – Komponis Erwin Gutawa merilis kembali Tembang ‘Seputih Kasih’ yang digubah menjadi versi orkestra instrumental dalam medium Non-Fungible Token (NFT) bekerja sama dengan Netralive. Karya tersebut menandai produk NFT orkestra pertama yang hadir di Indonesia.
Tembang ‘Seputih Kasih’ ini dimainkan oleh orkestra Synchron Stage Orchestra, Vienna.
Baca Juga:
Koplo Satukan Kembali 3Diva dalam Ajang Synchronize Fest 2022
Erwin mengaku dirinya Senang dapat Membangun versi orkestra instrumental dari Tembang ‘Seputih Kasih’, apalagi dimainkan dengan indah dan megah oleh salah satu orkestra terbaik di dunia. Erwin juga menambahkan bahwa dirinya bangga Bisa bekerja sama dengan Netralive dan karyanya menjadi karya orkestra pertama di Indonesia dalam medium NFT.
Terkait dengan NFT, ia mengatakan dunia musik Demi ini harus Bisa beradaptasi dengan fenomena serta kemajuan teknologi yang tak mengenal waktu.
“Dunia musik harus selalu bersinergi dengan fenomena-fenomena & kemajuan teknologi masa kini. NFT Bisa jadi salah satu alternatif yang mengeratkan para seniman musik dan penikmatnya,” kata Erwin melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (9/7/2022).
COO & Co-Founder Netra Bryan Blanc Memperhatikan bahwa rilisan ini menjadi simbol revolusi musik dan menjaga koneksi maestro dan karyanya agar tetap Kekal.
Tembang “Seputih Kasih” karya Erwin Gutawa dan Harry Kiss, menurut Blanc, merupakan suatu karya indah dan simbol yang sangat kuat di dunia revolusi musik. Tembang ini pernah dirilis pada 1986 dengan medium kaset pita dan piringan hitam.
“NFT dan blockchain hanyalah medium, Tetapi dengan medium inilah koneksi antara Maestro dan karyanya dapat diabadikan Buat selamanya dan dapat dimiliki banyak orang,” ujar Blanc.
Sebagai informasi, Netralive atau Netra sendiri merupakan platform web3 bagi Selebriti Buat berbagi kepemilikan musik dan pembagian royalti menggunakan NFT yang pertama di Asia. Setiap NFT Netra, melambangkan bagian kepemilikan dari sebuah Tembang karya musisi.
Versi anyar ‘Seputih Kasih’ direkam di Synchron Stage Studio, Vienna dengan konduktor Johannes Vogel. Proses Mixing dilakukan di Aquarius Studio dengan Mixing Engineer Eko Sulistyo. Sedangkan proses Mastering dilakukan di salah satu studio legendaris dunia, Abbey Road Studio dengan Mastering Engineer Simon Gibson.
Baca Juga:
Erwin Gutawa Sebut Konser Chrisye Punya Konsep Paling Istimewa Sedunia