Puan Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Singgung Soal Etika dan Rakyat Memilih Tanpa Dikendalikan

Liputanindo.id – Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, Meski mengucapkan selamat, Puan juga menyinggung dalam pemilu harusnya pemilih daptat memilih tanpa paksaan dan tanpa dikendalikan.

“Kita ucapkan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” kata Puan dilansir siaran YouTube DPR RI, Jumat (16/8/2024).

Ia menyebut Penyelenggaraan Pemilu, bagi rakyat adalah pesta demokrasi: rakyat dianggap menjadi Krusial; rakyat diundang oleh setiap calon; Eksis yang menyediakan hiburan; Eksis yang menyediakan konsumsi; Eksis yang menyediakan oleh-oleh; Rakyat bergembira menikmati pesta demokrasi.

Cek Artikel:  4 Orang Diperiksa Terkait Kaasus Pengeboman di rumah Cagub Aceh

“Penyelenggaraan Pemilu, bagi rakyat adalah pesta demokrasi: rakyat dianggap menjadi Krusial, rakyat diundang oleh setiap calon, Eksis yang menyediakan hiburan, Eksis yang menyediakan konsumsi; Eksis yang menyediakan oleh-oleh. Rakyat bergembira menikmati pesta demokrasi,” katanya.

Menurutnya, bagi yang berhasil dalam Pemilu, Sekalian hal menjadi indah Kepada dikenang; sementara bagi yang belum berhasil, merasa serba sulit, sulit makan, sulit tidur, bahkan Eksis yang sulit Kepada Terbangun kembali.

“Itulah potret Pemilu 2024; Haruslah menjadi kritik dan otokritik bagi kita Sekalian,” katanya.

Puan melanjutkan pemilu 2024 telah berakhir, rakyat telah menggunakan hak kedaulatannya dan memberikan pilihannya. Sehingga, rakyat Tak dapat disalahkan atas pilihannya, apapun yang mendasari pertimbangannya.

Cek Artikel:  Suami Cari Nafkah lalu Istri Open BO di Kontrakan Gemparkan Penduduk Bogor, Kacau!

“Rakyat memilih atas dasar apa yang diketahui dan dipahaminya; terlepas dari kualitas atas apa yang diketahui dan dipahaminya. Pengalaman demokrasi sudah panjang, pemilu telah dilaksanakan berkali-kali, bahkan sebelum era reformasi pemilu juga sudah dilaksanakan, dan rakyat juga memberikan pilihannya melalui pemilu; apakah pemilu Demi itu memenuhi syarat-syarat pemilu yang bebas, jujur dan adil?” katanya.

Ia menilai pemilu yang berkualitas Tak dapat hanya dilihat dari partisipasi rakyat dalam memilih. Akan tetapi harus dilihat dan dinilai juga dari kebebasan rakyat Kepada memilih, Ialah apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksaan, tanpa dikendalikan, dan tanpa rasa takut.

“Kita Sekalian Mempunyai tanggung jawab Berbarengan Kepada menjaga dan menciptakan demokrasi yang berkualitas, semakin maju, beradab dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Cek Artikel:  Polisi Dalami Kemungkinan Pegi Alias Perong Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Ganti Identitas

Puan menambahkan menang kalah selalu Eksis dalam pemilu. Karena itu, dalam pemilu dituntut Kepada Mempunyai etika politik siap kalah dan siap menang, siap bertanding, siap juga Kepada bersanding.

“Etika politik yang sama juga menuntut pemilu dilaksanakan dengan memberikan kebebasan kepada rakyat Kepada menjalankan kedaulatannya; Dalam Pemilu, Semestinya rakyatlah yang jadi pemenang,” kata Puan.

Mungkin Anda Menyukai