BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Lanjut memperkuat upayanya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi mustahik melalui peresmian Baznas Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung, Jawa Timur.
Program ini bertujuan Demi mendorong kemandirian pelaku usaha mikro dan kecil melalui pembiayaan tanpa Mengembang serta pendampingan usaha.
Dalam sambutannya, Pimpinan Baznas RI Bidang SDM, Keuangan, dan Standar Nur Chamdani menegaskan, BMD hadir Demi memberikan solusi pembiayaan yang inklusif dan memberdayakan mustahik melalui pembiayaan berbasis qardhul hasan.
“Program ini telah membantu ribuan pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Kami berharap kehadiran BMD di Tulungagung akan semakin mempercepat kemandirian ekonomi mustahik melalui pendampingan dan akses permodalan yang mudah,” ujar Chamdani.
BMD Tulungagung menjadi salah satu dari 25 titik BMD yang tersebar di 17 provinsi.
Inisiasi program ini melibatkan kemitraan antara Baznas RI dan Baznas Kabupaten Tulungagung dengan pembagian tanggung jawab, termasuk penyediaan kantor BMD dan anggaran renovasi sebesar Rp82.282.500 dari Baznas Tulungagung.
Kantor ini mulai beroperasi pada 9 September 2024 dan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp175.400.000 kepada 105 mustahik pelaku usaha mikro.
Ketua Baznas Jawa Timur Ali Maschan Moesa, optimis bahwa program ini akan memperkuat ekosistem ekonomi lokal.
“Dengan adanya BMD, kami berharap dapat menciptakan komunitas usaha yang lebih Berdikari dan Pandai mengurangi ketergantungan masyarakat pada Donasi sosial,” kata Ali.
Pj Bupati Tulungagung Heru Susenonmenyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Baznas dalam menyediakan akses pembiayaan tanpa Mengembang.
“Program ini sangat relevan dalam membantu pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal tanpa harus bergantung pada rentenir. Kami Pasti langkah ini akan berdampak besar pada pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Selain itu, Heru menambahkan bahwa sinergi dengan Baznas dapat menjadi Teladan bagi pihak lain Demi mendukung kemandirian masyarakat.
“Kami akan Lanjut mendukung inisiatif seperti ini yang memberikan Pengaruh Konkret bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Dengan program unggulan seperti BMD, Baznas berkomitmen memperluas jangkauan layanan keuangan mikro ke seluruh pelosok Indonesia. Peresmian BMD Tulungagung menjadi bukti Konkret bahwa zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui pembiayaan berbasis qardhul hasan dan pendampingan intensif, Baznas berharap mustahik Enggak hanya Pandai bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pelaku usaha yang Berdikari dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami optimis, program ini akan membawa Pengaruh besar pada pengentasan kemiskinan,” ujar Nur Chamdani.
Peresmian BMD Tulungagung menjadi langkah Krusial bagi Baznas dalam menciptakan perubahan sosial dan ekonomi yang lebih berkeadilan, selaras dengan visi Demi memberdayakan mustahik di seluruh Indonesia. (Z-10)