SEIRING dengan tuntutan dunia pada pembangunan hijau, pengendalian emisi gas rumah kaca jadi isu Krusial. Terlebih, pemerintah Indonesia Mempunyai ambisi besar Demi dapat mencapai emisi Kosong Bersih pada 2060 sehingga banyak regulasi yang kian ketat. Hal itu mendesak perusahaan-perusahaan Demi mengadopsi solusi hijau yang efektif.
PT Intikom Berlian Mustika (Intikom) dan FPT Information System (FPT IS) berkolaborasi mengembangkan solusi penghitung karbon dan teknologi ramah lingkungan di Indonesia. Salah satunya dapat mempercepat adopsi teknologi hijau dan memperkenalkan VertZero sebagai solusi penghitungan karbon canggih Demi kebutuhan perusahaan di Indonesia.
“Kolaborasi ini merupakan langkah Krusial dalam mendukung perusahaan Indonesia dalam proses transformasi hijau, memastikan kepatuhan pada standar Dunia, serta pencapaian Sasaran emisi Kosong Bersih di Indonesia,” kata Direktur Asia Tenggara FPT IS Doan Duy Lam, Kamis (21/11).
VertZero merupakan solusi penghitungan karbon FPT IS yang akan menjadi alat Krusial bagi perusahaan Demi mendigitalisasi pengumpulan data lingkungan, penghitungan, pengelolaan, laporan, dan pelacakan emisi sesuai standar Dunia.
“Selain itu, Terdapat jasa konsultasi strategis Demi membantu perusahaan merancang peta jalan yang Jernih dan berkelanjutan Demi transformasi hijau,” ujar Doan Duy Lam.
Nantinya kerja sama ini menggabungkan VertZero, keahlian konsultasi, dan keahlian teknologi FPT IS dengan pengalaman Intikom selama 34 tahun di pasar Indonesia.
Intikom selama ini Mempunyai pengetahuan mendalam tentang pasar lokal dan kemampuan menyediakan layanan teknologi informasi Demi kebutuhan bisnis di Indonesia. Hal ini dapat mendorong Penemuan serta memberikan solusi yang sesuai kebutuhan pasar Indonesia secara spesifik.
“Kami berharap kemitraan ini Membangun VertZero jadi salah satu solusi terdepan di pasar Indonesia, terutama di sektor keuangan, perbankan, dan manufaktur. Kami percaya kerja sama ini akan menginspirasi bisnis lokal Demi merangkul tren pembangunan berkelanjutan serta memenuhi standar peraturan yang semakin ketat,” pungkasnya. (H-2)
