LIMA Kekasih calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Lembata, Kamis (24/10) menyampaikan gagasan, strategi, visi, misi, serta keberpihakannya pada isu buruh migran.
Penyumbang remitansi terbesar kedua di Indonesia itu selama ini Tak mendapat Bagian dalam kebijakan Pemda Lembata. Padahal, sebuah Perda Inisiatif Nomor 20 tahun 2015 serta Perbup Nomor 3 tahun 2017 tentang Buruh Migran telah dihasilkan, Tetapi Tak Eksis program yang mengimplementasi Perda maupun Perbup tersebut.
Kelima paslon tersebut menghadiri acara ‘Dialog Berbarengan, Kekasih Calon Bupati Wakil Bupati Demi Menonton Visi Misi dan Program Kerja terkait Tata Kelola Migrasi Kondusif dan Berbiaya Ringan, Sesuai Mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017’.
Dialog Berbarengan itu diinisiasi oleh Yayasan Kesehatan Demi Sekalian (YKS), dihadiri sejumlah penggiat organisasi sosial kemasyarakatan serta komunitas eks buruh migran di 12 desa di Lembata.
Pada Pilkada 2024 ini, terdapat enam paslon yang berlaga di Pilkada Lembata. Tetapi, hanya lima paslon yang hadir dalam dialog ini. Lima paslon tersebut, yakni nomor urut 1, Jimi Sunur-Lukas Witak, nomor urut 2 Tomas Ola-Gans Huar Noning, nomor urut 3 Vian Burin-Poce Ruing, nomor urut 4 Kanis Tuaq-Muhamad Nasir Laode, dan nomor urut 5 Marsianus Jawa-Paskalis Witak.
Direktur YKS, Mansetus Balawala, menjelaskan sejak 2014, YKS bekerja dalam isu buruh migran. Pada 2002, YKS mengerjakan isu kesehatan di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
“Eksis beberapa hal menjadi capaian berkaitan penanganan buruh migran di Lembata. YKS Berbarengan mitranya berhasil meningkatkan layanan buruh migran dengan mendorong layanan keimigrasian di Kabupaten Lembata. YKS juga telah berhasil mendorong Peraturan Daerah (Perda) inisiatif tentang buruh migran, yakni Perda Nomor 20 tahun 2015 juga Perbup Nomor 3 tahun 2017,” ujar Mansetus.
Perda itu memandatkan pemda membangun Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, YKS berhasil membentuk 12 desa Acuh buruh migran, dan sudah Mempunyai Peraturan Desa Tentang Buruh Migran (Desbumi). Desbumi merupakan inisiatif lokal guna memproteksi buruh migran pada tahap pra kerja, selama kerja, dan pascabekerja di luar negeri, layanan pengaduan dan penyelesaian kasus, layanan informasi migrasi Kondusif, serta layanan konseling bagi buruh migran.
Manurut Mansetus, kepemimpinan Lanjut berganti, tetapi mandat Perda itu seolah diabaikan oleh Pemda Lembata.
“Dialog paslon ini bertujuan menjadikan buruh migran sebagai isu seksi dalam pemerintah lima tahun mendatang. Siapapun yang memimpin, bolehlah memperhatikan pekerja migran, Asal Mula ia terbukti menjadi penggerak ekonomi rumah tangga, meningkatkan remitansi, serta mendorong peningkatan ekonomi,” ujar Mansetus.
Program Paslon Nomor Urut 1 Jimmy-Lukas
Paslon nomor urut 1 Jimmy-Lukas Mempunyai Moto ‘Berangkat Migran, Pulang Juragan’. Ia berkomitmen menghadirkan BLK dan menyediakan sumber daya Insan yang siap Demi bekerja di luar negeri.
Jimmy menyebut, sejumlah regulasi yang memayungi kebijakan guna mengatasi persoalan buruh migran yang mendera Lembata selama ini yakni Tetap kurang implementatif. Selain itu, para calon pekerja migran Tetap kurang mendapatkan edukasi dan informasi, perlindungan hukum, hingga minimnya sarana pelatihan dan keterampilan.
Hal ini Demi mencegah buruh yang sudah berada di luar negeri dipulangkan kembali ke Tanah Air. Pihaknya juga akan menghadirkan Satgas TPPO dan menghadirkan kantor imigrasi di Lembata. Paslon ini juga akan membentuk satgas TPPO, menghadirkan kantor imigrasi di Lembata.
Pihaknya juga bekerjasama dengan konsulat dan konjen Demi membangun rumah singgah bagi buruh migran, merevitalisasi BLK berbasis komptensi.
Program Paslon Nomor Urut 2 Thomas-Gans
Gun Nuban, utusan paslon nomor urut 2 Thomas Ola Langoday-Gans Huar Noning (Tolgas), dalam pemaparannya menjelaskan, paslon Tolgas akan menghadirkan kantor imigrasi di Lembata guna memudahkan urusan paspor dan urusan keimigrasian.
“Kami jamin buruh migran kita pergi hidup, pulang juga hidup. Paling Krusial bekali buruh migran kita agar mengenali adat budaya dan bahasa dan tata Langkah hidup di negara orang. Regulasi, kami intervensi, perlu Eksis Sokongan hukum, serta adanya intervensi efektif efisien memantau perkembangan buruh migran kita di luar negeri,” ujar Gun Nuban.
Disebutkan, isu Krusial Tolgas adalah membangun kualitas SDM Lembata khususnya tenaga kerja. Salah satunya membangun komunikasi dengan BLK Karitas yang sudah bekerja sama dengan Pemda Lembata, termasuk persiapan keterampilan bagi buruh migran.
“Kami paslon (Tolgas) mempersiapkan SDM Demi studi, Berkualitas dalam negeri dan luar negeri. Siapkan anggaran Spesifik Demi pengembangan SDM serta menghadirkan imigrasi di Lembata memudahkan urusan paspor dan urusan keimigrasian lain,” ujarnya.
Program Paslon Nomor Urut 3 Vian Burin-Poce Ruing
Zainul Lagawurin, mewakili paslon Vian Burin-Poce Ruing menegaskan misi kedua paslon itu, yakni mengembangkan SDM unggul selaras kebutuhan pasar, dunia kerja, dan potensi daerah.
“Bagi kami, Perda 20/2015, pernah menjadi acuan badan dunia di Jenewa, meratifikasi konvensi Jenewa serta menjawab kebutuhan para buruh migran. Hanya dua Dalih Tak adanya program penanganan buruh migran pada masa pemerintahan sebelumnya. Pertama, alokasi anggaran dan kedua, political will dari kepala daerah Tak Eksis. PMI jalan sendiri, begitupun pemerintah,” ujar Zainal.
Program Paslon Nomor Urut 4 Kanis Tuaq-Moh Nasir Laode (Tunas)
Berbeda dari paslon lain, paslon Tunas bertekad memulangkan seluruh buruh migran dari luar negeri Demi bekerja di Lembata. Asal Mula, paslon Tunas akan menggarap sektor riil yang diprediksi menyerap ribuan tenaga kerja.
Kanisius Tuaq menjelaskan, Konsentrasi perhatiannya menitikberatkan pada sektor yang Mempunyai potensi besar yakni NTT (nelayan, tani, ternak). Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata itu menjelaskan, potensi lahan tidur yang sangat luas akan menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja.
“Eksis Sekeliling 50 ribu hektare lahan tidur yang manjadi sasaran yang akan digarap paslon Tunas. Kami ini paket komplit, wakil saya pengusaha, saya birokrat dan pekerja. Satu urusan di hulu, darat. Satu urusan pasar. Program kami nelayan tani ternak, bicara nelayan wakil saya jagonya. Tani dan ternak, saya orangnya,” ujarnya.
Menurutnya, program pemanfaatan ribuan lahan tidur ditambah hilirisasi hasil pertanian akan Pandai menyerap ribuan tenaga kerja.
Program Paslon Nomor Urut 5 Marianus Jawa-Paskalis Witak
Adapun program paslon nomor urut 5, Marsianus Jawa-Paskalis Witak (Manis) menawarkan hilirisasi produk pertanian guna menyerap ribuan tenaga kerja.
“Saya bicara 12 janji politik paket Manis: melayani, aksi, inklusi, adaptif. Paket Manis bercita-cita menciptakan SDM unggul. Negara wajib memastikan seseorang layak bekerja, kemudian didukung adanya digitalisasi, transformasi digital, reformasi birokrasi,” ujar Fredi Wahon, perwakilan paslon Manis.
Fredi Wahon menandaskan, Paket Manis memastikan penambahan ADD dan memastikan tukin diberikan Benar waktu kepada birokrat.
“Kenapa merantau? Lahan kita banyak, kita olah lahan Hampa Demi tanam jagung. Paket Manis gagas Eksis proses olah, perlu Eksis pabrik olahan pakan ternak agar nilai produksi petani kita berubah,” ujar Fredi Wahon.
Menurut Fredi Wahon, menjadi buruh migran telah menjadi budaya. Tetapi, di era Presiden Prabowo Eksis kementerian Spesifik migrasi. Karena itu diperlukan tata ulang postur birokrasi agar dapat mengurus para pekerja migran.
Sementara itu, paslon nomor urut 6, Simeon Lake Odel-Marsianus Sada Uak, Tak hadir dalam dialog paslon yang digagas Yayasan Kesehatan Demi Sekalian (YKS). (PT/J-3)