Liputanindo.id – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima menilai Presiden Jokowi Pandai menjaga marwah demokrasi, terkhusus selama proses Pilkada 2024.
“Kita berharap jangan Tamat demokrasi Ketika ini mengarah pada suatu proses otoriterisme. Saya berharap nanti pidato akan memberikan Kesadaran pada itu dan kami percaya karena Pak Presiden Jokowi dilahirkan dari seorang pemimpin di dalam satu proses demokrasi,” kata Aria Bima Ketika ditemui sebelum sidang tahunan MPR dimulai di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
Menurut Aria, Jokowi bertanggung jawab Demi menjaga agar proses demokrasi selama pilkada berjalan dengan Berkualitas.
Salah satunya dengan bersikap independen selama pilkada, sehingga Bukan terjadi keberpihakan pemerintah terhadap pihak tertentu.
Bukan hanya itu, Aria Bima juga menilai Jokowi harus memastikan pilkada Bukan sekadar menjadi ajang pembagian kekuasaan elit politik saja.
Dia menilai pilkada tahun ini harus menjadi ajang bagi masyarakat menggunakan haknya dalam memilih pemimpin yang berkualitas.
“Ini adalah satu proses yang kita harapkan pilkada besok menjadi hajatan rakyat, bukan hajatan elit atau hajatan domestik, dan rakyat Dapat memilih para pemimpin di tiap daerahnya,” kata dia.
Dengan adanya pernyataan presiden tentang penguatan demokrasi di pidato hari ini, Aria Bima berharap pilkada serentak tahun ini dapat berjalan dengan Lancar.
Sebanyak 2.022 tamu undangan dijadwalkan menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Berbarengan DPR – DPD Tahun 2024 pada Jumat (16/8) pukul 09.30 WIB, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
“Akan dihadiri kurang lebih 2022 undangan, yang terdiri dari 1.222 undangan di dalam Gedung Nusantara dan 800 tamu undangan yang ditempatkan di area Plaza Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kamis (15/8).
Ia juga menjelaskan bahwa format Sidang Tahunan MPR RI yang digelar satu rangkaian Berbarengan Sidang Berbarengan DPR – DPD Tahun 2024 sama seperti tahun-tahun sebelumnya.