Liputanindo.id JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk bakal lebih agresif dan masif dalam mengembangkan data center di Indonesia seiring tingginya pertumbuhan bisnis ini dengan berbasiskan green energy.
“Dari total kapasitas data center di Indonesia sebesar 1,5 gigawatt tahun 2030, Telkom merencanakan sudah Mempunyai 400 megawatt (MW) data center di tahun tersebut,” kata Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono dalam keterangan Formal, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga:
Telkomsat: Satelit Merah Putih 2 Beroperasi Penuh di Semester II 2024
Bogi mengatakan pembangunan data center oleh Telkom dilakukan demi mewujudkan kemandirian digital. Dengan keberadaan data center di Indonesia, Posisi data center menjadi lebih dekat ke pelanggan dan ongkos transfer data menjadi semakin ekonomis dan Kagak perlu mengeluarkan ongkos hanya Buat mengambil data ke luar negeri, sehingga secara ekonomi akan Meningkatkan cadangan devisa.
“Jumlah penduduk Indonesia lebih besar, siapa pemanfaat pengguna data Niscaya Indonesia (51persen dari total pengguna data Asia Tenggara). Oleh karena itu, kemandirian digital oleh Telkom diwujudkan dengan pengembangan data center secara agresif, karena harus Eksis di Indonesia agar ongkos transfer data lebih ekonomis dan data lebih dekat ke pelanggan,” kata Bogi, di sela konferensi Dunia NeutraDC Summit, di The Laguna Hotel Nusa Dua, Senin (4/9).
Chief Executive Officer NeutraDC Andreuw Th A F menambahkan, pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR) bisnis data center dari tahun ke tahun mencapai 18 persen.
Dengan tingginya pertumbuhan permintaan data center, Telkom Lanjut menambah pembangunan data center di Cikarang dan Batam yang segera beroperasi pada akhir Oktober atau November dan beberapa kota lainnya.
Terkait keamanan data, Bogi Witjaksono memastikan seluruh data center yang dimiliki Telkom sudah menerapkan suatu standar Mendunia Buat bagaimana mengamankan data center.
Telkom Group akan Lanjut memberikan value yang berbeda dari operator data center lain, salah satunya adalah membangun data center yang Mempunyai sustainability energy dan kedua, menjaga pengguna data terbesar yang merupakan salah satu pemain operator selular terbesar di Indonesia.
“Kedua value ini harus kita jaga, supaya kepentingan nasional Dapat kita jaga juga,” kata Bogi menegaskan.
Dengan adanya data center di Indonesia, Bogi Witjaksono memaparkan, konsumen pengguna data internet di Indonesia menikmati keuntungan juga karena dapat menikmati layanan tarif internet yang kompetitif. Hal ini karena Buat Dapat menikmati Shopee atau TikTok live streaming, dibutuhkan sumber daya yang besar sekali Buat mengalirkan data.
“Dibalik live streaming itu konsumsi sumber daya meningkat bukan dua kali Dapat sepuluh kali lipat, itu Buat mengalirkan informasi live, resourcesnya besar sekali. Inilah tugas Telkom sebagai agen pembangunan pemerintah Buat dapat menjaga daya beli masyarakat dan menjaga kemandirian nasional dalam ekonomi digital dengan memberikan harga yang kompetitif,” kata Bogi.
Salah satu strategi Buat mempercepat pembangunan data center, ujar Bogi Kembali, adalah memodernisasi STO-STO (Sentral Telepon Otomat) yang strategis Buat diubah menjadi neuCentriX. Hal ini dilakukan Buat menjadi market leader di Indonesia dengan kapasitas data center sebesar 400 megawatt tahun 2030.
Demi ini Telkom Mempunyai data center di 25 kota dengan utilisasi sudah mencapai lebih dari 70 persen, dan akan Lanjut berencana melakukan Perluasan di beberapa kota di Indonesia bahkan di luar negeri.(HAP)
Baca Juga:
Dirut Telkom: Kenaikan Trafik Jelang Idul Fitri Kisaran 10%