PENELITI dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad) Irfan Zidni, mengembangkan metode kriopreservasi sperma, sebagai bentuk konservasi spesies ikan yang Nyaris punah. Kriopreservasi sperma hadir sebagai solusi dengan Langkah menyimpan materi
genetik ikan-ikan Nyaris punah yang diteliti.
Materi genetik tersebut diambil dari ikan-ikan yang ditemui dan ditampung selnya di dalam laboratorium. Nantinya, hasil materi genetik yang diambil dari sel-sel ikan tersebut dapat dikembangkan kembali menjadi proses fertilisasi atau Kelahiran buatan.
“Jadi ini salah satu Langkah Kepada di-restocking ikan di alam liar, sehingga teknologi ini sangat Krusial dalam proses konservasi ikan yang terancam punah,” Terang Zidni dalam podcast Hasil Riset dan Diseminasi (HaRD Talk) Unpad, Rabu (20/11).
Penelitian bertajuk ‘Aplikasi Teknologi Kriopreservasi Sperma Ikan sebagai Strategi Konservasi Ikan Terancam Punah’ membahas kondisi ekosistem kelautan dan perikanan di dunia semakin mengkhawatirkan. Sehingga, membutuhkan alternatif metode lain Kepada melestarikan populasi ikan.
Ancaman Biodiversitas Ikan
Dalam penelitiannya, Zidni mengungkap Demi ini ikan menjadi salah satu makhluk hidup yang paling terancam keberadaannya di dunia. Populasi spesies ikan Demi ini telah mengalami penurunan drastis hingga 83% di perairan seluruh dunia. Jumlah populasi ikan di lautan dunia disebabkan
paling Penting oleh hilangnya habitat di laut, karena pengrusakan oleh Orang, ataupun perubahan iklim.
“Yang banyak terjadi itu awalnya ikan bermigrasi, kemudian Demi kembali, dia Bukan mengenal Tengah tempat hidupnya. Karena sudah dirusak, atau berubah jadi bangunan. Selain itu, pencemaran lautan akibat limbah-limbah industri dan proses penangkapan ikan, menggunakan Langkah-Langkah yang Bukan memperhatikan lingkungan laut pun menjadi Unsur Penting semakin terancamnya ekosistem lautan,” papar Zidni.
Zidni menyebut, Nomor penurunan ekstrem tersebut pun menjadi sinyal alarm pengingat bagi Orang Kepada segera mengambil peran menjaga kelestarian alam sebelum semakin banyak ikan yang terancam punah. Terlebih, mengingat Indonesia sebagai negara maritim juga dikenal karena Mempunyai biodiversitas tumbuhan dan hewan laut yang sangat Berbagai Jenis sebagai bagian dari kekayaan negara.
“Indonesia tercatat sebagai pemilik megabiodiversitas terbesar kedua di dunia, dengan Mempunyai setidaknya 25% dari seluruh spesies di dunia dan lebih dari 3.400 jenis ikan yang hidup di lautan Indonesia. Dan Indonesia juga terkenal sebagai negara yang Mempunyai megabiodiversitas di lautannya. Sehingga Cocok-Cocok harus dijaga kehadirannya,” Terang
Zidni.
Zidni pun menjelaskan, keragaman ikan di lautan Indonesia sejatinya Mempunyai nilai-nilai komersial yang tinggi, terutama bagi banyaknya
nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan laut. Berbagai spesies ikan hias, ikan-ikan endemik yang punya daya komersial tinggi. Ketika terancam nantinya akan turut menghilangkan mata pencaharian juga, sehingga harus menjadi perhatian besar.
Mekanisme Kriopreservasi
Zidni menambahkan, Mekanisme yang dijalankan oleh timnya dalam melakukan kriopreservasi sperma terhadap ikan terancam punah. Mulanya, para peneliti akan mengambil ikan-ikan yang tergolong ke dalam kategori terancam punah.
Ikan-ikan tersebut kemudian akan dibawa ke kolam-kolam buatan dan diambil materi genetiknya melalui sel sperma, maupun sel telur Kepada diamankan dan dirawat di balai-balai penelitian. Materi genetik tersebut kemudian disimpan di dalam sebuah nitrogen Likuid dengan suhu yang sangat ekstrim Yakni -169 derajat celcius. Gunanya, agar materi genetik yang tersimpan Dapat hidup, tetapi perspektif metabolismenya berhenti dan Bukan rusak.
“Setelah disimpan dengan Bagus materi genetiknya, kita lakukan proses pemijahan sebagai bentuk inseminasi buatan. Setelah berhasil dikembangbiakkan, maka ikan-ikan tersebut akan dilepas kembali ke alam. Proses kriopreservasi ini dapat digunakan terhadap Seluruh jenis ikan. Dengan catatan, ikan-ikan yang dikonservasikan menggunakan metode ini harus Mempunyai kualitas sperma yang Bagus Demi diambil oleh peneliti,” beber Zidni.
Menurut Zidni, apabila kualitas sperma yang diambil sudah Bagus, keberhasilan proses fertilisasi buatan tersebut berada di Nomor 70% yang merupakan kategori sangat Bagus. Nomor 70% itu sudah sangat Kondusif. Terlebih, proses kriopreservasi ini sebenarnya sudah banyak juga
dilakukan Bagus di tumbuhan, hewan, hingga Orang sendiri.
Ke depan, Zidni mengaku Mempunyai Sasaran Kepada dapat mengembangkan lebih banyak Tengah balai-balai penelitian dan laboratorium yang Bisa melakukan proses kriopreservasi sperma Kepada konservasi ikan terancam punah. (AN/J-3)