Diseminasi LAN, Manajemen Bakat Jadikan ASN Lebih Profesional

Diseminasi LAN, Manajemen Talenta Jadikan ASN Lebih Profesional
Pelaksana Tugas Kepala LAN RI Muhammad Taufiq dan Sekda Jawa Barat Herman Suryatman Ketika pembukaan Diseminasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2024.(DOK/LAN)

PUSAT Pelatihan dan Pengembangan Pemetaan Kompetensi ASN, Lembaga Administrasi Negara (PKASN LAN) menggelar Diseminasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2024, Senin (25/11).

Mengangkat tema “Prospek Reformasi Birokrasi di Kabinet Merah Putih melalui Peningkatan Manajemen Bakat, Digitalisasi Administrasi Pemerintahan dan Kapasitas Pemerintahan Desa”, kegiatan digelar di Gedung GSG Puslatbang PKASN LAN.

Acara ini dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala LAN RI Muhammad Taufiq, yang sekaligus menjadi keynote speaker. Narasumber lainnya ialah Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, Direktur Pengawasan dan Pengendalian II Badan Kepegawaian Negara Respanti Yuwono, Deputi Bidang Kajian dan Hasil karya Manajemen Aparatur Sipil LAN RI Agus Sudrajat, serta Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa, Data, dan Pengkajian Perkembangan Desa Kemendagri, Mohammad Noval.

Pada acara ini, manajemen Bakat menjadi sorotan utamanya. Manajemen Bakat merupakan proses rekrutmen, identifikasi, pengembangan, pemeliharaan, dan penempatan pegawai secara profesional sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi. Tujuannya Buat menjalankan strategi dan mengambil langkah strategis yang dibutuhkan instansi.

Cek Artikel:  ITB Memulai Tahapan Pemilihan Rektor Baru

Perencanaan kepegawaian melalui manajemen Bakat dilakukan melalui pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan Bakat secara konsisten. Oleh Alasan itu, Manajemen Bakat (MT) bagi ASN sudah harus diimplementasikan Berkualitas di pusat maupun di daerah.

“MT ini memang salah satu Pusat perhatian dalam diseminasi ini. MT ini sangat Krusial Buat pengelolaan manajemen SDM. Prinsinya dengan MT ini, bertujuan agar Bakat-Bakat ASN ke depannya itu betul-betul akan diisi oleh orang yang bertalenta,” ungkap Kepala Puslatbang PKASN LAN, Riyadi.

Dia menambahkan dengan MT karier ASN lebih terbuka, kepangkatannya relatif lebih Elastis, dan mereka yang menduduki jabatan tertentu adalah yang Mempunyai Bakat yang bagus, dengan usia lebih muda.

“Dengan MT ini juga, setiap ASN Dapat ditempatkan atau mengajukan ditempatkan dimana saja. Sesuai dengan kebutuhan instansi atau Lembaga bersangkutan,” tegasnya.

Cek Artikel:  Ratusan TPS di Majalengka Berada di Titik Rawan Bencana

Selain itu, tambah Riyadi, dengan MT ini juga Dapat meminimalkan politisasi birokrasi. Biasanya, menjelang pilkada, politisasi birokrasi ini sangat kuat, apalagi di daerah. Dengan MT ini Dapat meminimalkan politisasi birokrasi.


Lebih terarah


Disinggung dengan MT ini ASN akan bertumpuk di daerah kota, menurut Riyadi hal ini belum tentu terjadi. Pasalnya, dalam sistem MT kinerja ASN akan dilihat dari 9 boks manajemen Bakat. Sembilan boks ini juga menjadi data base kinerja ASN.

“Kinerja inilah yang akan menjadi penilaian ASN, Berkualitas itu Ketika penempatan atau Ketika pengajuan alih tugas. Jadi Tak serta merta ASN Dapat pindah ke satu Lembaga atau ASN dengan seenaknya. Tetapi dengan sistem ini Sekalian lebih terarah, dan penempatan ASN lebih profesional sesuai dengan kebutuhan instansi bersangkutan,” jelasnya.

Cek Artikel:  Cecep-Asep Deklarasi Didukung 4 Partai di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya

Selain Terdapat 9 boks, lanjut dia, dengan sistem MT ini, nanti Terdapat komite Spesifik yang akan melakukan asesmen atau penilaian kinerja ASN. Komite ini semacam Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Yang menjadi leading sector ialah Badan Pengembangan Sumber Daya Mahluk (BPSDM).

Riyadi berharap, MT ini segera dilaksanakan secara menyeluruh di setiap organisasi pemerintahan. Sebenarnya, MT ini sudah dilaksanakan beberapa tahun ke belakang, Tetapi belum menyeluruh dilaksanakan.

“Sudah Terdapat beberapa pemerintah provinsi dan pemerintah daerah yang sudah menjalankan sistem MT ini, salah satunya Jawa Barat. Bagi daerah atau instansi pemerintah yang akan menerapkan sistem MT maka biasanya Terdapat pelatihannya dulu,” tegasnya.

Terkait kegiatan diseminasi, menurut Riyadi, sedikitnya diseminasi ini dilaksanakan satu tahun satu kali. Disemnasi ini berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan oleh Puslatbang PKASN LAN.

“Pesertanya dari seluruh Indonesia. Rata-rata mereka perwakilan dari BKD atau BPSDM. Jumlah pesertanya Sekeliling 400 orang,” tandasnya.

 

 

Mungkin Anda Menyukai