Liputanindo.id – Terdapat sebuah Sinema berjudul Vina: Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kejadian Konkret sepasang kekasih Vina dan Rizky alias Eky yang dibunuh geng motor di Cirebon, Jawa Barat (Jabar) pada 2016 silam.
Polisi menyebut sebagian Sinema itu tak sesuai dengan fakta persidangan dan fakta yang ditemukan polisi dalam proses penyidikan.
“Tentunya terkait dengan Sinema, tentu Terdapat ya fakta-fakta sebenarnya yang mungkin bukan merupakan fakta yang kami temukan selama proses penyidikan. Sejak Rontok 31 Agustus 2016 dilaporkan di Polres Cirebon Kota maupun fakta di persidangan, sehingga Tamat vonis terhadap 8 orang tersangka lainnya,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
Meski begitu, Perwira menengah Polri ini tak mempermasalahkan hal tersebut. Jules hanya meminta masyarakat Demi Kagak menelan mentah-mentah informasi yang disajikan dalam sebuah Sinema.
“Silahkan masyarakat mengambil suatu pembelajaran, membedakan bahwa mana yang Sinema Betul-Betul Konkret, fiksi, atau nonfiksi. Tentu namanya Sinema barangkali Terdapat kejadian, Terdapat cerita yang bukan cerita sesungguhnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Sinema VINA: Sebelum 7 Hari Formal dirilis. Kisah ini memberikan gambaran dari cerita yang diangkat dari kisah Konkret korban geng motor di Cirebon.
“Jadi ketika kami sepakat dengan keluarga Ingin memfilmkan kisah Vina, kami mendengarkan dengan seksama seperti apakah kehidupan almarhumah sewaktu hidup,” ujar Dheeraj Kalwani, Produser dan CEO Dee Company.
Selain kejadian yang sudah viral, tak banyak yang Paham bahwa Vina kerap menerima perundungan.
“Sebenarnya Vina ini orangnya pemberani, dia melawan bully. Tapi karena dikeroyok ya nggak Dapat menang,” tuturnya.
Menanggapi tentang pemikiran bahwa Sinema ini mengeksploitasi trauma keluarga Vina, Marliana menegaskan Terdapat pemikiran mendalam sebelum menyetujui.
“Kami perlu waktu berhari-hari Obrolan, Tapi siapa yang akan mengenang Vina kalau Kagak difilmkan? Demi ini Tetap Terdapat tersangka di luar, belum tertangkap, kalau Vina dilupakan siapa yang akan memberi keadilan?” katanya.
Tentang trauma, Marlina mengaku memang Kagak Dapat lupa sedihnya ditinggal Vina.
“Sedih, Setidaknya dengan difilmkan akan makin banyak orang yang mendoakan,” harapnya.