Peringati Hari Guru Nasional, Pemprov Jabar Beri Pelatihan Kepada 50.000 Guru Penggerak

Peringati Hari Guru Nasional,  Pemprov Jabar Beri Pelatihan Kepada 50.000 Guru Penggerak
Sekda Jabar Herman Suryatman pimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2024, Tingkat Provinsi Jabar.(Dok Diskominfo Jabar)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), memberikan penghormatan dan apresiasi mendalam kepada para guru. Guru bukan hanya agen pendidikan, tetapi juga agen peradaban yang membentuk masa depan bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar Herman Suryatman yang memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 Tingkat Pemprov Jabar, di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/11).

“Bapak dan Ibu Guru Mempunyai peran luar Lazim. Berkat didikan mereka, Jabar kini menjadi salah satu provinsi yang one step ahead. Kami, termasuk kepala OPD Bisa melaksanakan tugas dengan Bagus karena kontribusi besar para guru,” tutur Herman. 

Cek Artikel:  Anggaran Sokongan Pendidikan Letih Rp67,4 Miliar, Disdikpora Cianjur Awasi Pengelolaannya

Menurut Herman, Jabar menjadi pelopor pelatihan guru penggerak secara Sendiri. Ini tentunya sebuah langkah inovatif yang memungkinkan pelatihan bagi 50.000 guru SMA/SMK negeri, hanya dalam waktu tiga bulan. 

“Kami berhasil melatih 48.000 guru tambahan, melengkapi 2.000 guru yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Sekalian ini berkat tekad kuat Dinas Pendidikan dan partisipasi para guru penggerak yang bersedia menjadi Instruktur,” papar Herman. 

Herman juga menekankan pentingnya sinergi dengan Kementerian Religi Kepada melibatkan guru swasta dan madrasah aliyah. Serta kerja sama dengan 27 kabupaten/kota, guna melatih ratusan ribu guru SD dan SMP di seluruh Jabar. Menanggapi isu kesejahteraan guru honorer, Herman menegaskan bahwa pemerintah provinsi mengikuti kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

Cek Artikel:  Balita 5 Bulan di Cianjur Idap Hidrosefalus, Personil DPRD Minta Pemkab Bantu Penanganan

“Guru non-ASN di Dasar usia 36 tahun didorong mengikuti seleksi PNS. Sementara yang di atas 36 tahun, dapat mengajukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” Jernih Herman.

Demi ini lanjut Herman, pemprov  Pusat perhatian memperjuangkan guru non-ASN yang sudah Terdapat. Jangan Terdapat rekrutmen baru, sebelum nasib mereka yang Terdapat Demi ini terselesaikan. Herman juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi guru, termasuk kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Polri yang akan segera diresmikan melalui MoU.  

“Yang Jernih guru harus tetap menjadi teladan. Tegurlah siswa yang kurang disiplin dengan Langkah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Jangan Tiba ketakutan menghalangi tugas mulia anda,” pesan Herman kepada para guru. 

Cek Artikel:  Milo Dampingi Mahasiswa Baru UPI Bandung Jalani Masa Orientasi

Herman menambahkan, momentum Hari Guru Nasional ini juga menjadi Cerminan Krusial Kepada membangun generasi pemimpin masa depan. 

Pemimpin Bukan dilahirkan, tetapi dirancang dan disiapkan. Inilah tugas para guru, mencetak pemimpin yang akan membawa Jabar dan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045 (AN/naviandri)

Mungkin Anda Menyukai