Rekadaya Elektrika Bangun Pembangkit Tenaga Mesin Gas 50 MW di Batam

Liputanindo.id SURABAYA – PT Rekadaya Elektrika (RE) anak perusahaan PLN  Nusantara Power mendapat kepercayaan mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas  (PLTMG) Sekupang di Batam, Kepulauan Riau berkapasitas 50 MW.

Direktur Istimewa PT Rekadaya Elektrika Jonner MP Pardosi mengatakan pembangunan PLTMG  di Jalan Kawasan Industri Asa River, Sekupang, Batam ini sebagai Bentuk implementasi dari peran aktif  RE mendukung transisi Kekuatan dengan membangun pembangkit bersumber gas alam yang ramah lingkungan.

Baca Juga:
Anggaran Pengembangan Destinasi Wisata Pulau Belakangpadang

 “Proyek ini akan menambah daftar panjang portofolio bisnis RE di lingkup pembangunan pembangkit hijau di Nusantara,” kata Jonner dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).

Penandatanganan kontrak pengadaan dan pembangunan proyek PLTMG Sekupang telah dilakukan antara Jonner MP Pardosi dengan Direktur Istimewa PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra di Ground Ballroom Hotel Radisson, Batam pada Jumat (25/8/2023).

Cek Artikel:  Kemenhub Bantan Penurunan Anggaran Perlambat Sektor Transportasi

Menutup tahun 2022, RE juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan unit 1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Batanghari berlokasi di  Halmahera Timur. PLTG dengan kapasitas 30 MW ini merupakan project relokasi pembangkit kedua yang berhasil dikerjakan  RE di tahun 2022. 

Proyek relokasi PLTG Halmahera Timur ini merupakan Bentuk sinergi PLN Grup (Serempak dengan PLN NP, Rekadaya Elektrika dan PJBS) sebagai bentuk dukungan atas Industri Nikel Nasional melalui penyediaan pasokan Kekuatan listrik bagi kegiatan operasional smelter feronikel Punya PT Aneka Tambang yang terletak di kepulauan Maluku ini.

“Upaya memacu penambahan pembangkit listrik di Batam sendiri, lantaran pertumbuhan konsumsinya  Maju melonjakan signifikan,” kata Dirut PN Batam Irwinsyah.

Tercatat sepanjang tahun 2022, konsumsi listrik meningkat sebesar 14,71 persen dibandingkan tahun 2021, dimana  dari 2,56 juta Megawatt hour (MWh) pada tahun 2021 naik menjadi 2.94 juta MWh pada tahun 2022.

Cek Artikel:  KKP Terjaminkan 269 Kapal Ikan Ilegal Sepanjang 2023

“Nomor kenaikan konsumsi ini juga tercatat  berada di atas pertumbuhan konsumsi listrik nasional  di Nomor 6,17 persen,” kata Irwansyah.

Irwansyah menjelaskan,  Ketika ini daya Pandai kelistrikan di Batam mencapai 569 megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 538 MW. PLN memproyeksikan Batam akan mengalami surprised demand pada tahun 2026 sebesar 508 MVA dan Maju meningkat kebutuhan hingga 1.008 MVA pada tahun 2030.

“Demi memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik, PLN merencanakan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 860 MW hingga 2030. Sehingga kami Percaya siap memenuhi kebutuhan listrik di Batam,” katanya.

Berdasarkan RUPTL 2023-2032, PT PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata Sekeliling 6% per tahun.

Cek Artikel:  Indonesia Perkuat Kerja Sama Pembangunan Dunia dalam Perhimpunan HLF MSP

Peningkatan kebutuhan tersebut akan dipasok dengan tambahan daya sejumlah 860 MW yang terdiri dari PLTS 126 MW, PLTG 50 MW, PLTGU 159 MW dan PLTMG 125 MW serta dan kerja sama antarwilayah usaha dengan PT PLN (Persero) 400 MW.

“Ini merupakan pertama kalinya PT PLN Batam Mempunyai RUPTL dengan lompatan Sasaran bauran EBT yang signifikan Yakni mencapai 24% pada tahun 2026 dan Maju meningkat secara bertahap hingga mencapai 35% pada tahun 2032,” katanya.

Peningkatan bauran EBT tersebut akan dicapai dengan pengembangan PLTS di Pulau Batam dan penyaluran tenaga listrik berbasiskan EBT dari grid Sumatera melalui interkoneksi Sumatera-Batam. (HAP)

 

Baca Juga:
PSDKP Tangkap Dua Kapal Nelayan Vietnam

 

Mungkin Anda Menyukai