Hadapi Ancaman Keanekaragaman Hidup, Indonesia Luncurkan Kolaborasi

Hadapi Ancaman Keanekaragaman Hayati, Indonesia Luncurkan Kolaborasi
Kolaborasi antara akademisi, aktivis, dan pemerintah Kepada menciptakan keragaman Hidup yang lebih Bagus.(MI/Febriansah)

INDONESIA tengah menghadapi berbagai ancaman terhadap keanekaragaman Hidup. Berdasarkan Living Planet Report (LPR) 2024, hasil kolaborasi antara World Wide Fund for Nature (WWF) dan Zoological Society of London (ZSL), populasi satwa liar Dunia tercatat mengalami penurunan drastis hingga 73% dalam jangka waktu 50 tahun.

Kurangnya kesadaran masyarakat menjadi salah satu ancaman bagi kelestarian keanekaragaman Hidup di Indonesia, yang dapat meningkatkan tekanan terhadap kawasan dengan nilai keanekaragaman Hidup yang tinggi.

Sebagai salah satu langkah responsif, Indonesia meluncurkan Berkas Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025-2030.

Martha Siregar, mewakili Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyampaikan bahwa Berkas IBSAP selaras dengan komitmen Indonesia terhadap Convention on Biological Diversity (CBD).

Cek Artikel:  BRIN Dorong Hasil karya Riset untuk Antisipasi Penyebaran Mpox di Indonesia

“Kami menilai IBSAP Bukan hanya mendukung tujuan nasional tetapi juga Sasaran Dunia yang diusung dalam Dunia Biodiversity Framework,” ujar Martha di acara Percakapan Living Planet Report, di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

Martha menambahkan, perlunya menciptakan strategi pendanaan inovatif yang melibatkan peran lebih besar dari sektor swasta, tanpa mengurangi kontribusi dari sektor publik.

Hal ini, ditekankan dengan adanya kolaborasi lintas sektor Kepada melindungi dan melestarikan keanekaragaman Hidup di Indonesia.

Kolaborasi Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025-2030

Tujuan kolaborasi ini adalah mengintegrasikan upaya konservasi ekosistem, spesies, dan sumber daya genetik Kepada mengurangi ancaman terhadap keanekaragaman Hidup. Selain itu, bertujuan memastikan pemanfaatan sumber daya Hidup dilakukan secara berkelanjutan.

Cek Artikel:  Sekolah Vokasi UGM Hasil karya Pendeteksi Kerusakan Kereta Api Melalui Getaran

Ketua Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum se-Indonesia (MDGB PTNBH), Prof M Baiquni, menyampaikan bahwa pemerintah dan masyarakat Mempunyai Kesempatan besar Kepada melestarikan lingkungan tanpa merusaknya. 

“Kolaborasi antara akademisi, aktivis, dan pemerintah merupakan kunci Primer dalam menciptakan perubahan yang lebih Bagus. Di situ kita Pandai menggerakkan literasi pendidikan bahwa Bukan hanya pengetahuan semata tetapi kita harus punya Akal, naluri, nurani”. ujarnya.

Sementara itu, CEO WWF Aditya Bayunanda menambahkan bahwa banyak program edukasi dan pemberdayaan komunitas bagi masyarakat. 

Cek Artikel:  KSP Presiden Kenakan Pakaian Betawi, Simbol Terima Kasih pada Jakarta

Program-program ini diharapkan dapat menyebarkan semangat dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya adalah program earth hour.

Kolaborasi multipihak diikuti oleh Bappenas, MDGB PTNBH, Badan Riset dan Penemuan Nasional (BRIN), Badan Pengelola Anggaran Lingkungan Hidup (BPDLH), Konsorsium Hidup Indonesia (KOBI) Berbarengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.

Kolaborasi ini diharap menjadi panduan strategis Kepada melestarikan keanekaragaman Hidup Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas dunia. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai