KONSUMSI garam berlebih menjadi salah satu pemicu timbulnya hipertensi. Hipertensi alias tekanan darah tinggi perlu diwaspadai karena meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti stroke dan serangan jantung. Oleh karena itu, mengontrol asupan garam Krusial dilakukan.
Bagaimana asupan garam berlebih dapat menyebabkan hipertensi? Apa saja dampaknya? Seberapa banyak konsumsi garam yang Kondusif? Mari simak penjelasan dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Premier Bintaro, dr. Yohan Samudra, Sp.GK, AIFO-K, berikut ini.
Mekanisme Garam Picu Hipertensi
Kita membutuhkan garam karena di dalamnya terdapat mineral natrium. Natrium di dalam garam menjadi salah satu zat gizi mikro yang mendukung fungsi tubuh. Tetapi, konsumsi garam berlebih Pandai memicu penumpukan cairan yang berlebihan di dalam jaringan tubuh. Cairan tersebut dapat tertarik masuk ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume Kategori darah.
Baca juga : Inilah Penyebab dan Langkah Mencegah Hipertensi yang Efektif
“Kondisi ini akan memicu kenaikan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi,” ujar dr. Yohan.
Pembuluh Darah Jadi Rusak
Ketika seseorang mengalami hipertensi, dalam jangka panjang pembuluh darahnya akan mengeras dan menyempit. Akibatnya, Kategori darah dan oksigen yang disalurkan ke organ tubuh menjadi berkurang. Jantung akan bekerja ekstra dan meningkatkan tekanan darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. Seberapa banyak konsumsi garam yang Kondusif?
“WHO (Badan Kesehatan Dunia) menganjurkan konsumsi garam per orang maksimal 5 gram atau Sekeliling 1 sendok teh per hari. Dengan membatasi asupan garam, kita dapat menjaga tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung,” lanjutnya.
Baca juga : Hidup Lebih Sehat dengan Bumbu Rendah Garam
Hipertensi tak Selalu Bergejala
Perlu dipahami, hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang Bukan selalu Mempunyai gejala. Pandai saja begitu tekanan darah diukur, tensinya tinggi. Memang, pada sebagian orang hipertensi menimbulkan gejala Bukan nyaman, seperti sakit kepala. Tetapi, Bukan Seluruh orang mengalaminya dan bukan berarti setiap sakit kepala penyebabnya adalah tekanan darah tinggi.
“Elemen-Elemen risiko hipertensi bukan hanya asupan tinggi garam, Elemen lainnya adalah bertambahnya usia, genetik, gaya hidup Bukan sehat termasuk merokok dan kurang olahraga, serta penyakit metabolik seperti diabetes dan kolesterol tinggi. Dari Elemen-Elemen tersebut, tentu saja menerapkan gaya hidup sehat menjadi Langkah yang paling Bagus Demi meminimalkan risiko hipertensi,” papar dr. Yohan.
Kampanye Bijak Garam
Demi menambah pemahaman masyarakat akan hipertensi sekaligus memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang Anjlok di bulan Mei ini, produsen bumbu penyedap makanan Ajinomoto giat mengkampanyekan konsep Bijak Garam. Kampanye ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi perusahaan dalam meningkatkan penerapan gaya hidup sehat di masyarakat.
“Kampanye Bijak Garam ini merupakan salah satu Bentuk edukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam. Penerapan bijak garam dalam aktivitas memasak harian juga sangat mudah, cukup dengan mengurangi sebagian penggunaan garam dan menggantinya dengan menambahkan MSG. Misalnya, dalam memasak menu sup ayam, dari yang biasanya kita menuangkan 2 sendok teh (sdt) garam ke dalam 1 liter kuah, cukup diubah menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG, dengan tips itu, kita sudah menerapkan konsep Bijak Garam. Hidup Pandai lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, Tetapi tetap Pandai memperoleh cita rasa makanan yang tinggi,” ujar Head of Corporate Communications PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya. (X-8)