MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut Lagi banyak yang Tak setuju dengan rencana mengenalkan matematika sejak taman kanak-kanak (TK). Inisiasi tersebut, kata Mu’ti, sejatinya adalah bagian dari upaya menanamkan sains dan teknologi sejak Awal.
Ia pun menegaskan bahwa matematika yang diajarkan di TKN bukan komputasi hitung-menghitung. Tetapi matematika yang diajarkan sesuai dengan prinsip pendidikan di taman kanak-kanak Merukapan bermain Sembari belajar.
“Yang mengkritik matematika jangan diajarkan di TK mungkin belum memahami metodologinya. Yang kita ajarkan itu logikanya, mengenalkan dasar-dasarnya. Setelah logikanya ketemu, nanti kita Dapat tingkatkan ketika sudah sekolah dasar,” kata Mu’ti dalam pidato di acara Resepsi Milad Muhammadiyah di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/11).
Ia mencontohkan, Kepada melatih motorik halus, anak-anak Dapat mewarnai Nomor-Nomor, “Selama ini kan mewarnai buah-buahan, daun-daun, mungkin juga mewarnai binatang. Tak apa-apa itu tetap dilangsungkan tetapi Dapat juga Nomor-Nomor yang diwarnai,” katanya.
Teladan lain adalah menghubungkan garis-garis yang berbentuk Nomor-Nomor. “Misalnya bagaimana menghubungkan Nomor 8, itu kan melatih motorik halus. Bahkan kalau kita lihat senam otak di antaranya mengikuti garis Nomor 8 tapi posisinya horizontal,” terang Mu’ti.
Hal tersebut, katanya, yang dimaksud dengan mengenalkan matematika dengan tetap mengikuti prinsip pembelajaran di taman kanak-kanak. “Nanti mengajarkan penjumlahan itu Tak Mengenakan mencongak 3+3 berapa, tapi mungkin dengan anak-anak bergerombol, di sini 3 orang, di situ 3 orang. Dapat begitu kan?”
“Anak mungkin dibuat gambar, misalnya segitiga, bujur sangkar, persegi panjang. Kan Dapat anak melompat-Meloncat di situ. Coba lompati kotak ini ke kotak depannya. Melompat-Meloncat itu kan melatih motorik kasar, tetapi yang diajarkan adalah bangun-bangun matematika,” papar Mu’ti.
Ia menekankan kembali bahwa poinnya adalah mengajarkan sains dan teknologi sejak Awal. “Itu Krusial supaya mereka tumbuh kecintaan kepada ilmu, dan tumbuh kecintaan kepada masyarakat, dan tumbuh kemampuan-kemampuan dalam bidang sains dan teknologi,” pungkasnya. (S-1)