Turis China Diduga Lakukan Perusakan di Kuil Yasukuni, Coret Kata ‘Toilet’ Guna Tinta Merah

Liputanindo.id – Seorang Penduduk negara China diduga menjadi pelaku Perusakan di kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang. Pelaku mencoret pilar batu dengan kata ‘toilet’ dengan tinta Rona merah.

Kepolisian Jepang melakukan Pengusutan terkait aksi Perusakan yang dilakukan oleh turis asal China itu. Polisi meyakini pelaku Perusakan lebih dari satu orang.

“Polisi Tokyo percaya bahwa orang lain, termasuk orang yang merekam, juga terlibat, dan sedang menyelidiki Rekanan antara grafiti dan pesan kertas,” kata laporan itu, dikutip Kyodo News, Selasa (4/6/2024).

Kertas yang ditempel tanpa izin itu merupakan pelanggaran ringan.

Aksi Perusakan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pejalan kaki yang menemukan tempelan kertas di dasar patung anjing singa penjaga, dan selembar kertas lainnya Anjlok ke tanah setelah kemungkinan terlepas. Saksi itu kemudian melaporkan ke polisi Sekeliling jam 07.00 malam waktu setempat, Sabtu (1/6/2024).

Cek Artikel:  20 Orang Tewas akibat Banjir di Bangladesh

Seorang sumber mengatakan, pelaku yang merupakan seorang pria diduga merusak properti Sekeliling pukul 22.00 waktu setempat Jumat (31/5/2024), sebelum meninggalkan Jepang keeseokan harinya.

Grafiti tersebut ditemukan di sebuah pilar bertuliskan nama kuil di dekat pintu masuk pada keesokan pagi. Dua lembar kertas bertuliskan “Orang-orang di dunia, bersatu” dan “Tapi bukan kalian” dalam bahasa China juga ditemukan di dekat patung anjing singa penjaga di Posisi tersebut.

Sebuah video yang diunggah di media sosial Tiongkok menunjukkan pria yang memperkenalkan dirinya sebagai “Kepala Besi” tampak buang air kecil di pilar batu dan kemudian mengecat kata “toilet” dengan Rona merah.

Pada awal video ia menyuarakan penolakannya terhadap pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang lumpuh ke Pasifik.

Cek Artikel:  Meluncur ke Nomorsa Terakhir, Ini Kecanggihan Roket Vega Buatan Eropa

“Dihadapkan pada izin pemerintah Jepang Kepada membuang air limbah nuklir, Bukan bisakah kita melakukan apa pun? Bukan, saya akan memberi mereka Rona Kepada dilihat,” katanya dalam video itu.

Yasukuni telah menjadi sumber perselisihan diplomatik dengan Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya karena para pemimpin Jepang pada masa perang, yang dinyatakan bersalah sebagai penjahat perang di pengadilan Dunia pasca-Perang Dunia II, termasuk di antara lebih dari 2,4 juta korban perang yang dihormati di kuil tersebut.

“Kami Mau sekali Kembali mendesak Penduduk negara kami Kepada mematuhi hukum setempat dan mengekspresikan (pandangan pribadi) secara rasional ketika berada di luar negeri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning.

Cek Artikel:  Jepang Kembali Buang 7.800 Ton Limbah Nuklir ke Laut, Ngaku Sudah Diolah Guna Alat Canggih

Tetapi dia menambahkan bahwa Yasukuni “adalah simbol Invasi militeristik Jepang,” dan meminta Jepang Kepada merefleksikan sejarahnya Kepada “mendapatkan kepercayaan dari negara tetangganya di Asia dan komunitas Dunia melalui tindakan Konkret.”

Mungkin Anda Menyukai