Disdagnaker Pacitan Temukan Peredaran Minyakita Oplosan, Dijual Di Atas HET

Liputanindo.id – Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menemukan produk minyakita oplosan diperjualbelikan di sejumlah lapak dan kios di sejumlah pasar tradisional setempat.

“Produk minyak yang versi aslinya mendapat subsidi pemerintah ini diduga dioplos, atau bahkan dipalsukan merek dagangnya Lampau dijual dengan harga di atas HET (harga eceran tertinggi),” kata Kepala Disdagnaker Pacitan, Acep Suherman di Pacitan dikutip dari Antara, Jumat (17/5/2024).

Asal peredaran minyakita oplosan tersebut Tiba Begitu ini Lagi ditelusuri.

Kuat dugaan pasokan berasal dari luar daerah, yang dikirim ke Pacitan karena pelaku Menyaksikan Kesempatan pasar produk sejenis sementara suplai yang terbatas.

“Ini karena sepertinya Eksis Kesempatan. Dimana minimnya pasokan minyakita di sini (Kabupaten Pacitan),” kata Acep.

Cek Artikel:  Pilot Helikopter Asal Selandia Baru Ditembak Tewas dan Jasadnya Dibakar Diduga oleh KKB Papua

Ia menduga minyakita oplosan atau Bajakan itu diproduksi dari industri rumahan yang mencoba mengamuflase dengan bungkus yang sama tapi sebenarnya berbeda.

Bedanya, kata dia, Pandai dilihat dari Corak minyakita itu, dimana minyakita itu warnanya agak suram. Harganya juga di atas HET.

“ini yang susah akhirnya pedagang di pasar stoknya sedikit yang dari subsidi pemerintah akhirnya ditambahi dari luar itu akhirnya harga Seluruh sama,” tegasnya.

Menurutnya, permintaan minyakita di pasar Pacitan cukup tinggi. Tetapi Bukan sepadan dengan pasokan dari pemerintah.

“Harga minyakita Rp16 ribu. Dekat sama dengan minyak curah Rp17 ribu per kilogram. Kalau minyakita Rp16 ribu per liter sama dengan 9 ons,” pungkasnya.

Cek Artikel:  Polisi Dalami soal Helikopter Anjlok di Bali Diduga karena Baling-Baling Terlilit Benang Layangan

Mungkin Anda Menyukai