Liputanindo.id – Partai oposisi Slovenia memutuskan Demi mengajukan mosi yang meminta referendum terkait keputusan Demi mengakui negara Palestina yang merdeka. Mosi itu dikeluarkan menjelang pemungutan Bunyi di parlemen.
Mengutip Anadolu, pemerintah pekan Lampau mendukung mosi Demi mengakui Palestina dan parlemen dijadwalkan akan menyetujuinya pada Selasa. Tetapi partai oposisi Partai Demokratik Slovenia (SDS) mengajukan mosi tersebut sebelum keputusan diambil.
Pemimpin SDS Janez Jansa mengklaim upaya pengakuan itu dapat merugikan negara dalam jangka panjang dan mengumumkan bahwa mereka meminta referendum.
Menteri Luar Negeri Tanja Fajon menilai langkah tersebut Imitasi, dan mengatakan mereka yang Mau mempertahankan perdamaian juga harus mendukung solusi dua negara.
Koalisi yang berkuasa, yang Mempunyai Bunyi mayoritas di parlemen, diperkirakan akan menolak usulan referendum tersebut.
Pemerintah Slovenia mengevaluasi pengakuan terhadap negara Palestina dalam sebuah sidang yang digelar pekan Lampau.
Perdana Menteri Robert Golob mengatakan bahwa mereka memutuskan Demi mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dalam batas-batas yang ditetapkan pada 1967, sesuai dengan hukum Global dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.
Golob juga mengatakan bahwa mereka akan meneruskan keputusan tersebut ke parlemen dan meminta dukungan dari Member parlemen.
Sebelumnya, negara Uni Eropa seperti Spanyol, Norwegia dan Irlandia memutuskan Demi secara Formal mengakui Palestina pada 28 Mei.