Subsidi Gas Melon Dinilai Salah Sasaran, Pemerintah Disarankan Ganti Skema

Subsidi Gas Melon Dinilai Salah Sasaran, Pemerintah Disarankan Ganti Skema
Petugas menata tabung elpiji 3 kilogram bersubsidi di salah satu pangkalan Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.(Dok. Antara)

PENYERAHAN subsidi gas LPG 3 kilogram atau gas melon dinilai salah sasaran. Pemerintah disarankan mengganti skema pembagian.

Koordinator Pelaksana Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Pahala Nainggolan menjelaskan, kesalahan yang Membangun salah sasaran dikarenakan pemerintah memberikan subsidi ke produsen Buat disalurkan ke masyarakat. Sehingga, harga gas melon jadi disamakan.

“Sudah pemerintah mengeklaim subsidi, enggak tahunya ini (Golongan miskin) enggak merasa Terdapat (subsidi). Itu kira-kira yang LPG waktu itu,” kata Pahala di Jakarta, Kamis, 14 November 2024.

Pahala memberikan perumpamaan, daya beli masyarakat miskin terhadap gas melon disebut Rp10. Di sisi lain, masyarakat Bisa Bisa beli gas di Bilangan Rp12.

Cek Artikel:  Butuh Info ATM BRI Terdekat Tanya Asisten Virtual BRI Sabrina

Subsidi yang diberikan pemerintah ke produsen Membangun harga gas melon disamaratakan jadi Rp10, berdasarkan perumpamaan Pahala. Padahal, pembelinya banyak dari kalangan masyarakat Bisa.

“Pemerintah Perintah ke Parta Niaga, ke Pertamina Patra Niaga, produksi dia, yang Rp10 buat si ini, yang Rp12 buat si ini. Kenyataannya di pasar Sekalian Rp12, ya Sayang yang ini kan (Golongan miskin),” ucap Pahala.

Pahala menyebut pihaknya sudah Membangun kajian soal kesalahan penyaluran subsidi gas melon ini sejak 2019. Dia mengamini Terdapat kewajiban pendataan masyarakat yang membeli gas subsidi dari produsen, Tetapi, datanya Kagak Seksama.

Cek Artikel:  Menuju Jakarta Kota Bisnis, JXB dan Pasar Jaya Komitmen Jalin Kerjasama BUMD

“Seingat saya 2019 kajiannya, Buat meyakinkan bahwa ini menerima, diminta lah yang produsen ini mencatat, ‘anda menjualnya ini ke siapa saja?’ dicatat lah ini ini ini, padahal fiktif catatannya, jadi, persyaratan administrasi saja yang bilang si ini sama ini sudah menerima, oh dia orang miskin nih, oke sudah,” ujar Pahala.

Menurut Pahala, pihaknya sudah mengecek catatan penerima subsidi gas dari data produsen. Hasilnya, nama-nama yang menerima Kagak Terdapat.

“Kita cek di lapangan enggak, itu nama diisi saja, toh juga enggak Terdapat yang ngecek juga. Jadi namanya dikumpulkan seakan subsidi sudah ke sekian orang, nyatanya di lapangan harganya Rp12 Sekalian (disamakan),” kata Pahala.

Cek Artikel:  Produksi Green Hydrogen Pertama, PLN Siap Jadi Kunci Transisi Kekuatan RI

Karenanya, pemerintah diminta mengubah skema penyaluran subsidi gas melon Buat masyarakat miskin. Salah satu sarannya yakni memberikan Fulus langsung ke orangnya berdasarkan data yang dimiliki.

“Kalau konsumen itu orangnya sudah kita tuju, kita kasih Fulus Fulus supaya dia Bisa membeli dengan harga pasar,” tutur Pahala. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai